Kota Solok – Dinas Kesehatan Kota Solok melalui Bidang PPSDK mengadakan pelatihan taman obat keluarga (Toga) dan Akupresur bagi petugas kesehatan selama dua hari pada Senen dan Selasa (05 dan 06/07/2021) Guna meningkatkan pengetahuan masyarakat dan kelompok tentang pengetahuan Toga dan Akupresur di aula Puskesmas Nan Balimo.
Dalam kegiatan ini selain dihadiri oleh Kabid dr. Hiddayaturrahmi, M.Kes serta Kasi Pelayanan Kesehatan Ns. Hartini, S.Kep, M.Biomed beserta staf, juga menghadirkan narasumber dr. Indra Weni, MPH dan Desfia Enendri, AMK dari PKK Sumbar dan Dinas Kesehatan Sumbar dan 30 peserta yang berasal dari Puskesamas Pembantu dan Pos Kesehatan Kelurahan di Kota Solok.
Kepala Bidang PPSDK dr. Hiddayaturrahmi, M.Kes, menuturkan, “Program Indonesia Sehat meletakkan tiga pilar kegiatan utama yang salah satu diantaranya dapat dipenuhi oleh pelayanan kesehatan tradisional yang berorientasi pada upaya menyehatkan yang sakit dan mempertahankan yang sehat sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat”.
“Asuhan mandiri merupakan upaya mengubah paradigma pengobatan kuratif menjadi promotof dan preventif, yang bermanfaat untuk efisiensi dan efektivitas bagi keluarga dalam menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarga dengan memanfaatkan Toga dan keterampilan tradisional, sehingga diperoleh keluarga sehat secara mandiri,” tambahnya.
Sementara itu Kasi Pelayanan Kesehatan Ns. Hartini, S.Kep, M.Biomed menjelaskan, “tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dan kelompok tentang pengetahuan Toga dan Akupresur, sehingga mampu melakukan penyelenggaraan Toga dan Akupresure baik secara tersendiri atau terpadu pada sistem pelayanan kesehatan”.
Kegiatan ini digelar guna mendorong, menggerakkan, mengedukasi dan memotivasi masyarakat memiliki serta memanfaatkan Toga dan Akupresure (keterampilan) untuk asuhan mandiri secara benar serta melihat kesinambungan program kesehatan tradisional.
“Maka dari itu perlu dilakukan pelatihan Toga dan Akupresure bagi petugas kesehatan agar masyarakat dapat termotivasi, teredukasi, untuk memiliki serta memanfaatkan Toga dan akupresur untuk mengatasi gangguan kesehatan ringan bagi diri sendiri maupun keluarganya,” tutupnya.
Akupresur merupakan teknik pengobatan tradisional dari Tiongkok. Teknik ini mirip dengan akupunktur, namun tidak menggunakan jarum. Akupresur diduga memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan, seperti membantu meningkatkan sirkulasi darah, merangsang sistem saraf, serta membuat tubuh menjadi rileks dan lebih bertenaga.
Akupresur telah digunakan sejak ribuan tahun lalu di Tiongkok, terdapat ratusan titik akupresur di permukaan tubuh. Akupresur dilakukan dengan cara memberikan tekanan di bagian tubuh tertentu. Tekanan ini bisa diberikan melalui siku, tangan, atau alat bantu khusus, namun tidak menggunakan jarum. Karena itu, akupresur sering kali dinamakan akupunktur tanpa jarum. (*)
Discussion about this post