AGAM, REPINVESCOM
Seluruh unsur Forkopimca bersama pengurus, pedagang Pasar Baso dan masyarakat lakukan gotong royong bersama, pasca laporan pemuda Kotorapak Jorong Baso, Kenagarian Tabek Panjang, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam yang sebelumnya meminta agar pihak pengurus Pasar Baso menanggapi terseretnya sampah pasar baso hingga ke perkebunan dan sawah masyarakat.
Gotong royong yang mengangkat tema Gerakan Sadar Sampah ini berfokus pada pembersihan sedimen saluran air yang selama ini tertutup tanah dan sampah, sehingga aliran air yang mengalir ke arah Kotorapak Baso sering membawa sampah.
Ketua pengelola Pasar Serikat Baso, Efizen Dt Junjuangan mengatakan, bahwa Gotong royong yang dilakukan tersebut merupakan respon atas permintaan yang diajukan sebelumnya oleh unsur masyarakat Kotorapak, yang memang selama ini terkena dampak sampah terbawa air pada saluran sedimen yang mengarah ke perkebunan dan sawah warga. “Alhamdulillah, setelah pihak pasar melakukan koordinasi dengan empat nagari pemilik pasar serikat Baso, kami langsung difasilitasi oleh pihak kecamatan yang pada intinya, setelah melakukan rapat koordinasi dengan pihak dinas terkait, Polsek dan Koramil Baso, diputuskan unsur Forkopimca ikut membantu penyelesaian tersebut,” katanya.
Menurutnya, setelah dilakukan koordinasi dengan pihak pemilik Pasar serikat, empat kenagarian tersebut pada prinsipnya mendukung, apapun langkah yang akan diambil nantinya. “Sementara waktu, guna menyelesaikan persoalan yang ada, kita memang memintakan solusi kepada Camat, dikarenakan dalam struktur beliau ditempatkan selaku Pembina. Alhamdulillah, solusipun didapatkan sehingga inilah hasilnya,” terangnya.
Camat kecamatan Baso, Surya Wendri juga menambahkan bahwa, terlaksananya Gotong royong tersebut tidak terlepas dari keinginan semua pihak dalam menyelesaikan persoalan sampah Pasar Baso, yang memang telah menjadi perhatian bagi seluruh unsur Forkopimca. “Saya sangat berterimakasih kepada seluruh Forkopimca yang bersedia hadir bersama masyarakat guna merespon kondisi yang dialami oleh pasar serikat Baso, yang sementara inilah yang dapat kita lakukan mengingat tidak adanya anggaran yang tersedia,” katanya.
Namun dirinya mengaku, bahwa dalam rapat koordinasi yang dilakukan beberapa hari lalu bersama Pengurus Pasar Baso, walinagari terkait, Forkopimca, yang juga dihadiri pihak Dinas Koperindag dan Perkim Agam, berkemungkinan akan dikucurkan anggaran perbaikan saluran air tersebut.
“Sementara waktu, baru langkah inilah yang dapat kita lakukan. Untuk kedepannya, menjelang adanya dana perbaikan yang diajukan pada 2019 tersebut, kita juga mengajukan bantuan kepada pihak Koperindag agar menempatkan bak sampah di lokasi guna antisipasi pembuangan sampah masyarakat yang selama ini juga menjadi penyebab terseretnya sampah hingga ke perkebunan dan sawah masyarakat,” katanya.
Sementara, Komandan Koramil Baso, Sapardi, yang juga tampak hadir pada acara gotong royong tersebut, kepada wartawan juga menyebutkan, bahwa persoalan sampah baik itu dari hasil aktivitas pasar maupun masyarakat sekitar itu sudah harus menjadi perhatian bersama bagi Forkopimca. “Kami dari TNI pun, musti respon karena ini sudah menjadi keluhan bagi masyarakat kita, terkhusus warga Kotorapak Baso. Kemanunggalan itu bukan saja sekaitan hal-hal bencana besar saja, namun berorientasi pada dampak lingkungan yang bakal terjadi jika itu tidak segera dibenahi,” katanya.
Menurutnya tugas ini tidak semata dibebani kepada pihak-pihak Pemerintah saja, namun kesadaran masyarakatpun musti ditingkatkan. “Saya berharap masyarakat yang sembarangan membuang sampah disekitaran pasar baso ini musti juga berfikir, bahwa dampak yang mereka lakukan itu tentu berimbas kepada warga lain, seperti contoh yang ada saat ini. Jadi, kita juga berharap Pemda dalam hal ini juga sesegera mungkin mencarikan solusi yang efektif guna kedepan tidak terjadi lagi hal-hal seperti ini,” tambahnya.
Ucapan terimakasih yang sebesarnya pun, juga diungkapkan oleh Ketua Gotong royong umpuak Kotorapak Baso, Ilham S Batuah. Menurutnya kepedulian dari pihak-pihak Forkopimca yang mau turun tangan secara langsung itu, setidaknya mengobati rasa kekecewaan yang dialami warga Kotorapak yang terjadi selama ini. “Kami bersyukur atas kepedulian pihak Forkopimca, yang walaupun keluhan itu baru ditanggapi secara gotong royong bersama, dengan menggunakan dukungan alat seadanya,” katanya.
Menurut Ilham, sebenarnya warga menginginkan agar sepanjang saluran air yang mengarah ke permukiman, digali sedimennya mengingat tumpukan tanah dan sampah yang tersisa yang memenuhi dasar saluran sudah tidak mungkin diangkat dengan menggunakan tenaga manusia.
“Kita inginkan agar pihak terkait melakukan pengerukan sedimen, serta memperbaiki saringan bak kontrol diatas saluran yang berada persis disamping SDN 1 Baringin Anam, ditambah agar pihak pengelola Pasar Baso, juga menempatkan Bak Sampah disekitaran pasar, sehingga masyarakat dari luar Kotorapak tidak lagi membuang sampah disekitaran pasar, yang orientasinya tentu terseret air hingga ke areal perkebunan dan sawah warga kita,” pungkasnya.
Discussion about this post