Bukittinggi – Bertempat di Balai Sidang Bung Hatta Bukittinggi, Wakil Walikota Solok Dr. Ramadhani Kirana Putra, SE, MM turut menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat atau Bank Nagari, Selasa (22/6).
Wawako Ramadhani Kirana Putra hadir di RUPS-LB itu selaku Pemegang Saham Bank Nagari dari Pemerintah Kota Solok, bersama Kepala daerah lain di Sumbar, yang juga sebagai Pemegang Saham Bank Nagari.
Adapun Pemegang Saham Bank Nagari masing-masing adalah Pemprov Sumbar, 12 (dua belas) Pemda Kabupaten di Sumbar, 7 (tujuh) Pemda Kota di Sumbar dan Koperasi Serba Usaha Keluarga Besar PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumbar.
RUPS-LB Bank Nagari membahas sejumlah hal penting itu, diantaranya penetapan nama bagi perusahaan daerah serta membahas tentang progres konversi Bank Nagari menjadi Bank Nagari Syariah sebagaimana yang disepakati pada RUPS-LB 2019 lalu.
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi mengatakan, “dalam RUPS-LB itu ada dua agenda pokok yang dibahas diantaranya penetapan nama bagi perusahaan daerah itu. Sebelumnya perusahaan daerah itu bernama PT Bank Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Barat yang disebut dengan Bank Nagari. Nama itu terlalu panjang dan sesuai dengan saran OJK perlu ditetapkan dengan nama yang baru”.
Khusus untuk nama perusahaan daerah ini, pemegang saham sudah sepakat nama PT Bank Pembangunan Sumatera Barat itu diganti dengan nama PT Bank Nagari. Sedangkan agenda kedua adalah membahas tentang progres konversi Bank Nagari menjadi Bank Nagari Syariah sebagaimana yang disepakati pada RUPS-LB 2019 lalu.
Sementara itu Wawako mengatakan “Pemko Solok mendukung penuh konversi Bank Nagari ke Bank Nagari Syariah itu. Karena market untuk syariah itu terbuka lebar di ranah minang karena sudah sesuai dengan filosofi adat basandi syara’ syara’ basandi kitabullah. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sendiri juga menyampaikan bisnis keuangan berbasis syariah itu tumbuh lebih baik dari konvensional. Ini adalah berita baik untuk bank Nagari yang akan dikonversi ke Syariah.
Dalam RUPS-LB itu ada beberapa hal yang diusulkan diantaranya tetap menjaga stabilitas bisnis bank Nagari di masa transisi nanti. Kemudian harus ditingkatkan dan memperluas market. Selanjutnya sosialisasi dan inovasi produk perbankan syariah perlu ditingkatkan sehingga bisa menjawab kebutuhan masalah masalah keuangan di tengah masyarakat dan para pengusaha. “Selain itu Bank Nagari harus menjalin pendekatan pendekatan kepada nasabah lama atau deposan untuk tetap menjadi nasabah loyal di bank Nagari ketika di konversi,” ungkapnya.
Dalam RUPS-LB tersebut juga dihadiri Gubernur Sumbar H. Mahyeldi Ansharullah, Komisaris Utama bank Nagari Benni Warlis, Direktur Utama Bank Nagari Ir. M.Irsyad, MM, Direktur Keuangan Bank Nagari Sania Putra, SE, Direktur Kredit dan Syariah bank Nagari Gusti Candra, SP, MM, pimpinan Cabang bank Nagari serta kepala Daerah se Sumbar. (*)
Discussion about this post