AGAM, REPINVESCOM
Seringkali menerima transferan sampah yang berasal dari Pasar Serikat Baso, telah membuat para pemuda umpuak Koto Rapak Jorong Baso, Kenagarian Tabek Panjang, kecamatan Baso, Kabupaten Agam mendatangi pengurus Pasar Serikat Baso beberapa waktu lalu.
Hal ini dikatakan oleh salah satu pemuda Koto Rapak, Af, bahwa kedatangan para pemuda guna meminta pihak pengelola pasar Baso agar membersihkan sampah-sampah tersebut.
“Persoalan banyaknya limbah sampah yang selalu terbawa air hujan mengarah permukiman Koto Rapak bukan lagi persoalan baru. Sebelumnya kami juga telah mengirimkan surat kepada pengurus Pasar, agar sampah-sampah yang terbawa arus air hujan tersebut dibersihkan dari sawah dan kebun warga, namun hingga sampai saat inipun belum ada tindakan apapun,” katanya.
Sampah yang seharusnya tidak sampai ke permukiman warga itu, menurut Af mestinya tidak terjadi jika saja pengelola pasar selalu membersihkan nya pasca rutinitas pasar yang hanya dua kali seminggu dilakukan.
“Kegiatan pasar itu, cuma dua kali dalam satu minggunya, yakni hari Senin dan Kamis, namun sampah yang dihasilkan cukup signifikan sehingga sangat mengganggu rutinitas warga di kawasan belakang pasar yang dampaknya juga berimbas kepada perkebunan dan sawah warga di permukiman kami. Inilah yang kita mintakan pertanggungjawaban dari pengelola pasar, sehingga adanya aktivitas pasar tidak berdampak mengirimkan sampah kepada masyarakat,” pintanya.
Kepala pengelolaan pasar Serikat Baso, E Dt Junjuangan kepada wartawan membenarkan adanya permintaan para pemuda Koto Rapak Baso, guna meminta pihak pengelola pasar untuk membersihkan dampak sampah pasar yang berimbas kepada lahan perkebunan dan sawah masyarakat.
“Kita memang telah menerima laporan tersebut, dan laporan itu juga telah kita respon dengan mengirimkan surat kepada 4 Kenagarian selaku pemilik dan pengelola pasar Serikat Baso. Namun, kita masih menunggu jawaban dari keempat Kenagarian tersebut mengingat keputusan apakah tindakan yang akan dilakukan nantinya,” katanya.
Sementara, dalam upaya penyelesaian, pihaknya bersama beberapa petugas telah melakukan pertemuan dengan pemuda dan warga ketika melakukan gotong royong bersama Minggu (25/03), guna langkah apa yang akan dilakukan untuk membersihkan sampah-sampah yang terseret ke perkebunan dan sawah warga.
“Masyarakat meminta, agar pihak pasar melakukan pembersihan sampah yang terseret air ke areal perkebunan dan sawah, serta penggalian sedimen tali bandar yang telah penuh dengan sampah dan tanah. Namun, kita meminta waktu untuk mendiskusikan hal tersebut dengan pihak Camat dan empat Walinagari lainnya. Dan, insyaallah dalam waktu paling lama satu bulan ini, mudah-mudahan jawabannya sudah kita dapatkan,” ungkapnya mengakhiri.
Discussion about this post