Pariaman — Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kota Pariaman pada Kamis (17/6/2021) memberikan Bimtek kepada sejumlah pelaku UMKM yang ada di bawah naungan Kadin di kota itu.
Sejauh ini, Kadin Kota Pariaman melihat polemik atau indikator kegagalan yang terjadi oleh pelaku UMKM, selain buruknya manajemen, juga tak terlepas dari keterbatasan modal usaha yang kerap kali membuat pelaku usaha gulung tikar.
Di sisi lain pun, budaya pragmatis alias “budaya miskin” yang membelenggu masyarakat Indonesia saat ini turut berdampak terhadap kemajuan usaha. Akibat tidak adanya terobosan baru yang diciptakan dan hanya mengharapkan bantuan dari pemerintah.
“Jadi kenapa usaha yang dirintis oleh pelaku usaha mikro, kecil dan menengah tadi itu seringkali gulung tikar. Ya, karna seringkali para pelaku usaha susah untuk keluar dari kungkungan “budaya miskin” itu tadi,” terang Ketua Kadin Kota Pariaman, Jamohor, Jumat (18/6/2021) dalam sebuah kesempatan.
Dengan dasar tersebut, Ketua Kadin Kota Pariaman telah melakukan berbagai penjajakan demi menciptakan terobosan baru untuk memajukan usaha usaha yang dirintis oleh pelaku UMKM yang berada di wilayahnya.
Di antara terobosan dan penjajakan yang dilakukan, ulas Jamohor, adalah memfasilitasi pelaku usaha dengan cara menjalin komitmen dengan sejumlah bank konvensional dan syariah yang ada.
“Sekarang Kadin Kota Pariaman sudah menjalin komitmen dengan Bank BRI dan Bank Nagari untuk mempermudah pencairan bantuan pinjaman lunak bagi pelaku usaha yang ada di Kota Pariaman. Sedangkan untuk Bank BNI dan Bank Mandiri Syariah kita juga telah melakukan penjajakan. Inshaa Allah mereka siap membantu dalam waktu dekat,” tukas tokoh eksponen Piaman Laweh yang pernah menjabat Ketua Baznas Kota Pariaman dan juga dosen ini.
Jamohor juga menerangkan, motivasi yang diberikan melalui Bimtek ke pelaku usaha itu, sesuai dengan peranan Kadin melihat polemik berkepanjangan yang dirasakan pelaku usaha.
“Karna itulah untuk menumbuh kembangkan ekonomi masyarakat, terlebih di masa pandemik ini, kita memfasilitasi kredit kredit yang bunganya lunak seperti dana KUR, mulai dari Rp50 juta sampai Rp250 juta itu sudah kita lakukan. Kredit ini untuk seluruh usaha seperti asongan, kecil, mikro dan koperasi,” kunci Jamohor mengakhiri. (Idm)
Discussion about this post