Parit Malintang — Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur S.E,M.M mendampingi Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi S.E dalam peresmian Lahan Akses Terbuka “Taman Ekowisata Berbasis Air” yang terletak di Nagari Balah Hilia Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman serta dihadiri oleh Direktur Jendral Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Ir. Sigit Reliantoro, M.Sc dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Kamis (17/6).
Dalam kesempatan tersebut turut serta hadir, camat, wali nagari dan tokoh masyarakat setempat.
Lahan akses terbuka taman wisata yang diresmikan sebagai taman ekowisata berbasis air yang terletak di Nagari Balah Hilia ini, dulunya merupakan lokasi pertambangan galian C yang telah mulai beroperasi sejak tahun 2014.
Dalam sambutannya, bupati mengucapkan terimakasih dan apresiasi setinggi tingginya kepada Kementrian Kehutanan dan Lingkungan Hidup serta Pemerintah Provinsi Sumatra Barat yang telah memberikan perhatian khusus dalam pembangunan taman ekowisata di lahan bekas tamabang yang terletak di Kabupaten Padang Pariaman.
Ia juga mengatakan lahan bekas tambang harus berada pada kondisi aman dan produktif, prinsip pemulihan lahan bekas tambang adalah mengembalikan fingsi lahan ke kondisi mendekati kondisi sebelum kegiatan pertmbangan.
“Ekowisata merupakan salah satu kegiatan pariwisata berbasis lingkungan dengan mengedepankan aspek konservasi alam, memberi manfaat secara ekonomi, mempertahankan keutuhan budaya bagi masyarakat lokal, hal tersebut tentunya akan sangat membantu untuk perkembangan khusunya dibidang ekonomi di daerah,” ujar bupati.
Sementara itu dalam sambutannya gubernur mengatakan, atas nama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Kementrian Lingkunhan Hidup dan Kehutanan (KLKH) yang telah membantu memulihkan kembali lahan bekas tambang di Nagari Balah Hilia melalui program pemulihan kerusakan lahan akses teebuka (LAT).
“Saya mengucapkan terimakasih dan apreasiasi setinggi-tingginya kepada bapak bupati padang pariaman yang telah membantu memfasilitasi terselenggaranya acara ini.
Saya juga mengharapkan bapak bupati mendorong OPD-OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman dan sekolah-sekolah yang ada di di kecamatan Lubuk Alung untuk memanfaatkan taman ekowisata bekas lahan tambang balah hilia secara reguler sebagai tempat melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sesuai,” ujar Mahyeldi.
Acara diakhiri dengan penandatangan MoU oleh wali nagari dan tokoh masyarakat setempat yang disaksikan langsung oleh gubernur dan bupati serta acara penanaman pohon bersama. (*)
Discussion about this post