Pariaman — Sengsara membawa nikmat. Barangkali demikian untaian kalimat yang tepat diungkapkan menengarai nasib keluarga Asnita. Keluarga miskin asal Desa Naras 1, Kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman yang sempat viral dengan keberadaannya, menghuni rumah gubuk reot lagi tak layak huni.
Rumah yang sudah belasan tahun ditempati keluarga Asnita 3 beranak (bersama suami dan satu orang anak) itu memang tak patut lagi dipertahankan.
Meski begitu, kegigihan keluarga Asnita dengan segala usaha dan upaya yang mereka miliki, ingin membangun rumah tinggal sendiri pun sudah mereka lakukan. Namun nasib belum jua berpihak pada mereka.
Rumah ukuran sederhana yang dibangun di atas tanah ulayat (pasia maelo), pemberian atas kesepakatan pemerintah desa dengan ninik mamak, baru sebatas pondasi saja lantaran himpitan ekonomi.
Hal itulah yang mendasari Baznas Kota Pariaman di bawah komando Ketua Jamohor sebelum beralih kepemimpinan Baznas Kota Pariaman sekarang, memilih keluarga Asnita untuk dijadikan salah satu mustahik yang berhak menerima bantuan zakat Program Pariaman Peduli.
Sekarang, harapan Asnita dan keluarga menginginkan rumah hunian baru bisa sedikit lega. Bantuan zakat Program Pariaman Peduli yang diberikan Baznas Kota Pariaman senilai Rp 20 juta untuk pembangunan rumah Asnita itu kini diprakarsai oleh Kodim 0308/Pariaman melalui Koramil 01/Pariaman.
Ya, rumah baru impian keluarga Asnita itu telah diresmikan dengan seremonial acara peletakan batu pertama, Selasa (8/6/2021), di Desa Naras 1, Kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman.
Hadir dalam kesempatan berbahagia itu, Dandim 0308/Pariaman diwakili Danramil 01/Pariaman, Mayor (Inf) Irwan Taufik bersama puluhan anggotanya. Sementara dari pihak Baznas Kota Pariaman tampak hadir Wakil Ketua II Dedi Edwar, Wakil Ketua IV Hasan Basri dan ketua pelaksana kegiatan dari Baznas Kota Pariaman, Dedi Kurniadi.
Pimpinan Baznas Kota Pariaman Dedi Edwar menyebutkan, keluarga Asnita merupakan termasuk dalam kategori mustahik yang berhak mendapatkan bantuan zakat dari program Pariaman Peduli.
“Tentu penerima atau mustahik yang menerima bantuan rumah tidak layak huni ini telah dilakukan berdasarkan penilaian dari hasil survei terlebih dulu. Bantuan yang diterima sebesar Rp 20 juta ini adalah kumpulan zakat dari muzaki yang disalurkan. Dan program ini merupakan rintisan dari pimpinan Baznas Kota Pariaman sebelum kami,” terang Dedi.
Harapannya, Dedi melanjutkan, dengan adanya bantuan yang sedang dilaksanakan ini dapat memotivasi masyarakat yang memiliki kemampuan ekonomi lebih, agar dapat mensedekahkan hartanya untuk disalurkan kepada sesama yang serba kekurangan melalui Baznas.
Sementara itu di sisi lain, Danramil 01/Pariaman, Irwan Taufik mengutarakan kesiapannya bersama anggota untuk melangsungkan pembangunan rumah tak layak huni atas bantuan penyaluran zakat dari Baznas yang sudah dianggarkan.
Danramil yang dikenal dengan julukan niniak mamak ini beritikad untuk menyelesaikan pembangunan yang sudah direncanakan tersebut kendati dengan keterbatasan anggaran yang tersedia.
“Kami dari Kodim 0308/Pariaman siap untuk melakukan pembangunan rumah tak layak huni kepada masyarakat tidak mampu sebagai bhakti TNI pada negeri. Walaupun dengan keterbatasan dana, kami akan berupaya melakukan yang terbaik untuk masyarakat yang membutuhkan,” sebutnya.
Irwan menyebutkan, rencana pembangunan rumah yang dikerjakan adalah tipe semi permanen dengan perkiraan waktu 1 bulan kerja. Namun begitu, dirinya masih berharap adanya bantuan lain yang akan diterima terutama kepada lingkungan, sanak famili dan pemerintah desa agar pembangunan yang dikerjakannya berjalan maksimal dengan hasil permanen.
“Dari Baznas kita ucapakan terimakasih, karena menghimbau kami untuk ikut membaktikan diri kepada masyarakat. Jadi di lain pihak kita juga menghimbau kepada karib kerabat, sanak famili yang mempunyai rezeki lebih agar bisa bergabung menyumbangkan hartanya demi kelancaran pembangunan rumah warga yang tidak layak huni ini. Maupun kepada pemerintah desa untuk menyisihkan sedikit anggaran sebagai wujud keprihatinan terhadap warganya,” ulasnya.
Sebab dana Rp 20 juta yang disalurkan Baznas tidak akan cukup untuk membangun rumah permanen. “Sedangkan kami dari Kodim 0308/Pariaman mendedikasikan diri kami dan tenaga kami sebagai wujud kepedulian terhadap sesama. Konsumsi dan segala macam di lapangan itu tanggungan kami demi kelancaran pembangunan rumah warga miskin ini,” kunci Danramil niniak mamak ini mengakhiri. (Idm)
Discussion about this post