Solok Selatan – Secara khusus, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengingatkan 15 propinsi yang lonjakan kasus positif Covidnya masih tinggi. Hal ini disampaikannya dalam acara pengarahan Presiden RI pasca libur lebaran kepada Kepala Daerah se-Indonesia Tahun 2021 secara virtual, Senin (17/5/2021).
“Pasca lebaran kita ingatkan untuk berhati-hati dan terus waspada terhadap penyebaran wabah ini. Hati-hati 15 propinsi yang mengalami tren kenaikan kasus positif Covid, dan sebagian besarnya di Sumatera,” ujar Presiden Joko Widodo mengingatkan.
15 provinsi dengan kasus aktif Covidnya yang terus meningkat tersebut yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bangka Belitung, DKI, Maluku, Banten, NTB, Malut, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan.
Presiden juga menyampaikan data-data pemudik pada libur Idul Fitri kemarin, serta kehati-hatian akan serangan gelombang berikutnya dari wabah Covid.
“Awal dulu saya sampaikan ada 33 persen (yang mudik). Kemudian, saya larang sehingga turun jadi 17 persen dan terus turun saat ada penyekatan sekitar 1,1 persen. Diharapkan, kasus aktif bisa turun lagi dimana pada Februari sebagai puncaknya jumlah kasus sebanyak 176 ribu tapi kini turun menjadi 90-an ribu. Ini yang terus kita tekan sehingga membutuhkan konsistensi. Hati-hati karena gelombang kedua dan ketiga sangat berbahaya, seperti halnya di negara-negara tetangga kita yang lockdown hingga Juni,” paparnya.
Menurutnya, daerah dengan zona merah dan orange, obyek wisata wajib untuk ditutup. Sedangkan bagi zona kuning dan hijau, dipersilahkan untuk dibuka namun dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, dan ada petugas yang standby di obyek tersebut.
Ia juga mengatakan bahwa kekompakan antara pemerintah pusat dan daerah mutlak diperlukan guna mengatasi Covid-19. Termasuk kekompakan para pimpinan di daerah.
Selain soal kasus Covid-19, presiden menyampaikan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal pertama 2020 yakni 2,97%. Kemudian di kuartal kedua, turun menjadi minus 5%. Untuk kuartal pertama 2021, masih minus 0,74%, sedangkan target kuartal kedua sekitar diatas 7%.
“Seluruh gubernur, bupati, dan walikota memiliki tanggungjawab yang sama dalam kontribusi pertumbuhan ekonomi nasional. Saya meyakini target itu bisa tercapai. Yang penting, tetap harus hati-hati sehingga penanganan Covid-19 dan pertumbuhan ekonomi bisa sejalan seiring,” harap presiden.
Pada kesempatan tersebut, dalam pembukaan pidatonya, presiden juga mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri bagi umat muslim dan selamat memperingati hari kenaikan Isa Almasih bagi umat nasrani.
Usai mendengarkan arahan presiden, Bupati Solok Selatan Khairunas mengaku siap menjalankan kebijakan pemerintah tersebut.
Bupati juga menyinggung tentang zona terbaru Solok Selatan yang sudah masuk ke zona kuning (resiko rendah).
“Solok Selatan saat ini sudah masuk zona kuning. Namun kita tidak boleh lengah, dan harus tetap waspada. Termasuk kita akan lakukan kontrol terhadap pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala Mikro di tingkat nagari bersama unsur forkopimda lainnya,” terang Khairunas.
Sementara itu usai menghadiri vidcom dengan Presiden, Ketua DPRD Solok Sekatan Zigo Rolanda mengajak semua masyarakat Solok Selatan bersama sama perangi dan memutus mata rantai penyebaran covid-19 yang saat inj masih angka persentase tinggi di Solsel. (deno)
Discussion about this post