Padang, Ri — Kebudayaan yang ada di Indonesia memiliki banyak karakter, memiliki perbedaan, memiliki ciri khas dari banyak keberagaman itulah Indonesia. Makanya hari ini kita hadir disini dengan motto Indonesia dalam Bhinneka Tunggal Ika. Dan keberagaman budaya dari sabang sampai merauke Indonesia tetap satu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Datuak Marajo, melewakan atau meresmikan Yayasan Pusat Kebudayaan Minangkabau (PKM), di Gedung Ladang Tari nan Jombang, Balai Baru. Rabu (2/6/2021) malam,
Sebanyak 40 undangan yang hadir wajib menjalani tes PCR sebelum masuk arena acara. Begitu juga masker yang wajib dipakai undangan serta mencuci tangan dengan handsanitizer yang telah disediakan. Acara ini juga disiarkan secara live oleh Padang TV dan channel youtube PadangTV.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur Sumbar Mahyeldi menyampaikan apresiasi yayasan PKM yang mampu memajukan kembali kebudayaan Minangkabau, makanya ke depan untuk membesarkan kebudayaan perlu dilakukan sinergi dan kolaborasi adalah menentukan keberhasilan itu.
“Hal inilah yang harus kita rangkai yang harus kita bina, lakukan, harus kita persatukan satu sama lainnya, sehingga Indonesia ini akan menjadi indah, kaya akan kebudayaan dari berbagai suku di Indonesia,” ucapnya.
Mahyeldi berharap PKM bisa menghadirkan yang selama ini belum sempat dihadirkan, Dinas Kebudayaan bisa memberikan dukungan terhadap budaya budaya yang ada di Minangkabau dan juga para budayawan yang tergabung di dalam dewan kebudayaan, nantinya juga akan menghadirkan karya-karya sehingga sinergi kolaborasi ini ke depannya menjadi bahagian kebudayaan Indonesia dari Ranah Minang ini.
“Program PKM hendaknya mencakup sejumlah bidang, seperti bidang sosial, bidang agama dan bidang kemanusian. Sementara sasarannya sejalan dengan arah kebijakan yang menawarkan program dalam lima pilihan, yakni kajian kebudayaan, penerbitan, database kebudayaan, kepustakaan dan perpustakaan, kesenian, festival, pertunjukan dan film, serta diplomasi kebudayaan”, himbaunya.
Selanjutnya pada kesempatan yang sama, Mahyeldi Datuak Marajo juga diluncurkan buku biografi H Arnis Saleh Dt Malano Basa. Buku yang berjudul Saudagar Emas Minangkabau ini, sarat dengan kisah perjalanan hidup sang pemilik Toko Mas Murni itu. Buku ini ditulis dengan apik oleh wartawan senior Hasril Chaniago, serta kata pengantar oleh Prof. Dr. H. Mestika Zed MA (alm).
Mahyeldi juga mengapresiasi H. Arnis Saleh yang dinilainya sebagai sosok saudagar yang inspiratif, dermawan, suka bergaul dan terlibat banyak dalam pergaulan sosial.
“Yang menjadi inspirasi dan motivasi bagi kita semua adalah semangat beliau hormat kepada orangtua. Karena memang banyak tokoh tokoh yang sukses yang berhasil rata rata patuh terhadap untuk orang tuanya,” ungkapnya.
Keberhasilan H Arnis Saleh Dt Malano Basa selalu menghormati orang tua maka orang tua itu akan memberikan keberkahan melalui do’a do’anya kepada anak-anaknya.
“Beliau tujukan kepada kita dengan penghormatan yang luar biasa kepada orang tua orang, mudah mudahan ini akan menjadi cermin bagi para milineal dan juga para generasi muda,” sebutnya.
Usai sambutan Gubernur Sumbar menyaksikan penandatanganan naskah kerja sama PKM dengan Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI), STMIK dan Padang TV.
Tampak hadir pada kesempatan itu, anggota DPR RI Guspardi Gaus, Ketua DPRD Sumbar Supardi, Kapolda Sumbar, Danrem 032 Wirabraja, Bupati Padang Pariaman, Bupati Tanah Datar, Walikota Pariaman, Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, para Budayawan serta keluarga besar H Arnis Saleh. Rel
Discussion about this post