BUKITTINGGI, REPINVESCOM
Ditambahkannya beberapa personel Pengairan hingga menjadi 93 tenaga yang dibagi atas Penjaga Pintu Air (PPA), Petugas Operasi Bendung (POB), dan Juru Pengairan (JP) dari jumlah tahun sebelumnya 56 personel, setidaknya telah dapat membantu para petani di wilayah pengawasan UPTD Balai PSDA Wilayah Bukittinggi.
Dengan tujuan tercapainya swasembada pangan bidang beras yang telah diprogramkan oleh pemerintah, setidaknya penambahan personel pengendali air tersebut diharapkan mampu menjamin teralirinya air ke areal persawahan masyarakat yang selama ini, sebahagian besarnya hanya berharap dari curah hujan.
“Sebagian sawah masyarakat yang selama ini hanya mengandalkan hujan, kita upayakan untuk dialiri dari pola mengatur aliran air sungai disepanjang 40-an Daerah Irigasi (DI) yang dikelola oleh UPTD PSDA di Wilayah Sumatera barat ini,” kata kepala Balai PSDA Wilayah Bukittinggi, Rohimat pada wartawan.
Menurutnya, kebutuhan penambahan personel petugas itu didasari oleh Peraturan Menteri PUPR No. 12/2015 tentang Operasi dan Pemeliharaan Daerah Aliran Sungai, yang mengatur pintu air dan saluran sampai dengan 3 KM.
“Sebenarnya, jika didasari Permen PUPR tersebut, dibagi panjang saluran dari 40 DI yang kita miliki, itu dibutuhkan sekitar 50 personel POB, 100 personel PPA, dan 15 personel Juru Pengairan. Namun, setidaknya dari jumlah yang ada saat ini, kita sudah memiliki 8 personel POB, 80 personel PPA, dan 5 personel Juru Pengairan, yang sudah dapat dioperasikan sejak awal 2018 ini,” paparnya.
Jumlah itu menurutnya diharapkan mampu memenuhi kebutuhan di lapangan, sehingga target pencapaian swasembada pangan di wilayah Lima Puluh Kota, Payakumbuh, Agam, Bukittinggi, Padang Pariaman, Tanah Datar, Padang Panjang, Pasaman Barat, Pariaman, Pasaman dan Kota Padang, akan meningkat.
“Melalui pengendalian air irigasi, kita menargetkan sawah yang selama ini tidak tergarap akibat tidak teraliri air, musti dapat kembali ditanami padi dengan menyalurkan air pada areal persawahan tersebut. Jumlah datanya sudah masuk, namun masih sedikit terkendala mengingat ada beberapa diantaranya dataran persawahan tersebut lebih tinggi elevasinya ketimbang aliran sungai yang kita miliki,” ungkapnya.
Walaupun masih terbatas, menurut Rohimat upaya yang dilakukan oleh pihaknya demi memaksimalkan Daerah Irigasi yang ada, akan tetap selalu diupayakan, sehingga kedepan tidak ada lagi sawah-sawah yang tidak tidak teraliri air.
“Keinginan kita tentunya sawah-sawah tersebut tidak hanya mengandalkan air hujan semata. Namun dengan keterbatasan yang ada, kita tentunya musti selalu berinisiatif dalam mengelola air tersebut, setidaknya jumlahnya musti kita tingkatkan setiap tahun sembari berupaya memenuhi kebutuhan personel dalam mengelola dan mengendalikan air di areal Daerah-daerah Irigasi tersebut,” ungkapnya mengakhiri. (Jhon).
Discussion about this post