Bukitttinggi — Penyediaan sarana cuci tangan di hampir seluruh wilayah pelosok kota Bukittinggi, yang dilakukan oleh Dinas PUPR setahun lalu, kini dihibahkan kepada beberapa lembaga pemerintah dan kemanusiaan.
Sarana sebanyak 113 unit berupa tanki berikut westafel dan bagan cuci tangan tersebut menurut Kepala Dinas PUPR Bukittinggi Rahmat AE, awalnya bersifat emergency seiring datangnya pandemi Covid 19.
Kepala Dinas PUPR menjelaskan, dalam pengoperasiannya sesuai Tupoksi yang sudah ada, tidak mungkin dilakukan secara rutin oleh lembaga yang dipimpinnya itu.
Karena itu, Rahmat menambahkan agar saran dimaksud bisa lebih produktif dilakukan proses penyerahan berupa hibah kepada pihak lain yang membutuhkan dan bisa mengoperasikannya secara intensif .
Sejumlah OPD dan Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Bukittinggi yang menerima terbanyak yakni 57 unit, sebagian tanda tanki air.
Ketua PMI Cabang Bukittinggi H. Chairunnas menjawab pertanyaan Reportaseinvestigasi menjelaskan, seluruh Tanki dan sarana cuci tangan tersebut tetap ditempatkan pada posisi lama seperti mesjid, mushalla dan daerah keramaian, sesuai dengan tugas kemanusiaan PMI .
“Sebagai lembaga kemanusiaan, PMI juga memiliki tugas dalam bidang kesehatan, termasuk pembudayaan serta penerapan Prokes di tengah masyarakat “, tambah Chairunas .
Dengan pemungsian yang dilakukan lebih intensif dan lokasi serta posisi yang cukup strategis, Ketua PMI Cab.Bukittibggi Optimis dapat memberikan kemudahan bagi warga dan pengunjung, sehingga mampu mewujudkan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di daerah ini.
Tentang biaya operasiobal keseluruhan yang dibutuhkan oleh PMI menurut Chairunas membutuhkan biaya antara Rp.300 ribu sampai Rp.400 ribu setiap hari. (Pon)
Discussion about this post