Padang – Bertempat di Auditorium Gubernur Sumatera Barat, Wakil Walikota Solok Dr. Ramadhani Kirana Putra, SE, MM menghadiri pencanangan Nagari/ Desa / Kelurahan dan Kecamatan Statistik Se Sumatera Barat, pada Jum’at (28/5).
Pencanangan yang ditandai dengan pemukulan ‘gandang tasa’ oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) RI Suhariyanto bersama Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy, didampingi Kepala Dinas Kominfotik Sumbar Jasman Rizal, dan Kepala BPS Sumbar Herum Fajarwati.
Seperti yang diungkapkan Wagub Audy, “pembentukan nagari/desa/kelurahan dan kecamatan statistik yang telah dilakukan sejak tahun 2019 hingga 2021 ini dimaksudkan sebagai upaya membangun capacity building dalam pengelolaan data statistik di nagari/desa/kelurahan di Sumatera Barat”.
Pembentukan nagari, desa, kelurahan dan kecamatan statistik sebagai bentuk dalam rangka percepatan penerapan inovasi nagari, desa, kelurahan dan kecamatan statistik se-Sumatera Barat. Nagari, desa, kelurahan merupakan sumber data pertama secara kewilayahan yang kemudian direkapitulasi menjadi data kecamatan, kabupaten, kota, provinsi sampai negara.
Data merupakan hal yang paling penting dalam pembuatan kebijakan daerah. Data tidak bisa top down, tetapi perlu bottom up, karena data yang tidak valid akan menimbulkan bias pada kebijakan yang dibuat. “Data is the most important thing to make policy. Jadi memang, statistik sangat penting karena dari data itulah kepala pemerintahan bisa buat kebijakan yang tepat,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPS RI Suhariyanto juga melakukan Sosialisasi tentang program Desa Cinta Statistik (Cantik) Nasional dan memberikan penghargaan dan apresiasi kepada pihak-pihak terkait yang telah berkolaborasi dalam menciptakan Inovasi Nagari Statistik Pertama di Indonesia dan Pengembangannya di Sumatera Barat. Data yang berasal dari desa akurat, terintegrasi, dan adaptif, selama kapasitas dari aparat desa sudah terbentuk dan paham mengenai pengumpulan data.
Dengan dicanangkannya Nagari Statistik dan Kecamatan Statistik, serta ditambah lagi dengan Desa Cantik, saya yakin apa yang kita angankan untuk terwujudnya Satu Data dari Desa betul-betul bisa diimplementasikan,”.
Tentunya, ini perlu kolaborasi dan kerja sama erat di antara kita semua, baik BPS, Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, dan seluruh pihak yang terkait. Karena itu kami berharap kolaborasi dan sinergi dengan semua pihak bisa terus ditingkatkan sehingga cita-cita menghasilkan data dari desa bisa terwujud.
“Jika program tersebut berjalan lancar, lanjutnya, ia yakin Sumatera Barat bisa memiliki literasi yang jauh lebih bagus dibandingkan daerah lain. Dan dengan menggunakan data tersebut, progres kemajuan pembangunan di Sumatera Barat akan lebih terukur dan dapat menghasilkan hal-hal yang nyata untuk kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya. (*)
Discussion about this post