MALANG – Dalam kurun waktu sepekan ini, publik disuguhi berita internasional yang dipenuhi berbagai macam peristiwa. Mulai dari vaksin virus Corona (Covid-19), hingga yang baru-baru ini terjadi, yakni kekerasan terhadap warga Palestina oleh Israel.
Berkaitan dengan hal itu, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Aktivis, Pengacara dan Wartawan menggelar deklarasi damai membela Palestina.
Aksi deklarasi itu berlangsung di Cafe Dendeng Ontong, Jalan Raya Bukit Berbunga, Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu, Kota Batu, pada Jumat (21/5/2021) dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Deklarasi aksi bela Palestina, diawali dengan sharing jajak pendapat pemikiran atas penderitaan rakyat Palestina yang terus menerima gempuran serangan oleh Israel.
Kalimat membela Palestina, yang ditegaskan oleh beberapa aktivis yang tergabung dalam Lembaga Swadaya Masyarakat dan Wartawan di wilayah Kota Batu.
Alex Yudawan, SH selaku koordinator acara dari LSM YUA menyebutkan, bahwa aksi bela Palestina didasari atas dasar rasa keprihatinannya terhadap serangan kepada rakyat Palestina.
“Sebagai sesama muslim khususnya Indonesia, serangan Israel ke Palestina sebagai bentuk penjajahan dan pelanggaran Hak Asasi Manusia. Jadi, atas dasar inilah, kami berkumpul disini dan terus mendukung perjuangan sehingga penjajahan dihilangkan dan Palestina merdeka,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Sugiharso Direktur Center For Banking Crisis (CBC) Jawa Timur yang hadir mengatakan, pada dasarnya Indonesia memegang prinsip politik bebas aktif dalam hubungan Internasional.
Menurutnya, sesuai pembukaan UUD 1945, bahwa segala penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.
“Sebab, tindakan ini tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Kita menganut Politik bebas aktif, sesuai dengan Pembukaan UUD 1945, segala penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan Perikemusian dan perikeadilan. Apalagi tindakan Israel jelas sangat melanggar HAM,” tegasnya.
Ia menambahkan, tidak mungkin dirinya datang kesana, tapi cukup dengan berkirim doa dan galang dana guna membantu meringankan penderitaan bagi rakyat Palestina.
Sementara itu, Eko Sabdianto, A.Md.Par yang mewakili media online malangnews.id mengakui mendukung gerakan bela Palestina, karena dirinya tidak tega terhadap rakyat yang Palestina diperlakukan tidak manusiawi. Apalagi Banyak korban menyasar wanita dan anak-anak.
“Oleh karena itu, Indonesia dan sejumlah negara sepakat untuk mengutuk kekerasan tersebut dan penegakan hak asasi manusia,” paparnya.
Dian sapaan akrabnya, yang juga wakil Organisasi Pers DPD PW Media Online Indonesia (MOI) Malang Raya ini menambahkan, Indonesia, sebagai rekan sejati Palestina, mengutuk pengusiran enam warga Palestina dari wilayah Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.
“Indonesia juga mengecam kekerasan terhadap warga sipil Palestina di Masjid Al-Aqsa yang menyebabkan ratusan korban luka,” ujarnya.
Dian alumni Lembaga Supremasi Media Indonesia (LASMI) angkatan lV ini juga menyebut, bahwa pengusiran paksa dan kekerasan tersebut dianggap bertentangan dengan berbagai resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), maupun hukum humaniter internasional.
“Ya, karena aksi tersebut tidak sesuai dengan Konvensi Jenewa IV 1949. Pemerintah menilai aksi ini berpotensi menyebabkan ketegangan dan instabilitas di kawasan tersebut. Indonesia mendesak masyarakat Internasional mengambil langkah nyata, untuk menghentikan pengusiran paksa warga Palestina dan kekerasan terhadap warga sipil,” beber dia.
Alumnus APARTEL Ganesha Malang ini juga menegaskan, dirinya selalu mendukung penuh perjuangan rakyat Palestina. Karena pemerintah bakal membantu warga Palestina untuk memperoleh hak sebagai negara dan bangsa yang merdeka dan berdaulat.
“Bangsa Indonesia selalu berdiri di belakang perjuangan rakyat Palestina. Prinsip bangsa Indonesia adalah menentang segala bentuk penjajahan di muka bumi ini, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan,” ujar dia.
Mantan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) APARTEL Ganesha Malang ini, juga mengajak masyarakat Malang Raya khususnya, dan rakyat Indonesia pada umumnya untuk terus mendukung rakyat Palestina.
“Kami mengharapkan, agar publik terus memanjatkan doa kepada Allah SWT untuk terus memberikan pertolongan dan keselamatan kepada mereka, rakyat Palestina,” tandasnya.
Sekadar diketahui, jejaring NGO-LSM, Aktivid dan Wartawan Kota Batu memastikan Indonesia bakal terus memperjuangkan dan membela hak warga Palestina. Selama belum menerima kemerdekaan, Indonesia akan terus berada di belakang Palestina. (Narto)
Discussion about this post