Bukittinggi, reportaseinvestigasi.Hari pertama dibukanya objek wisata berbayar di Bukittinggi setelah ditutup selama sepekan, langsung diserbu pengunjung, Untuk mengantisipasi terjadi kerumunan, pengelola memberlakukan sistim buka tutup, dengan ketentuan lain hanya menampung separuh dari kapasitas .
Sebagai objek wisata andalan, taman marga satwa dan budaya (kebun binatang) Kinantan, benteng de Cock serta taman Panorama, selalu menjadi tujuan pengunjung Bukittinggi tidak hanya waktu libur, tapi sampai hari-hari biasa, sehingga sekaligus juga merupakan sumber pendapatan asli daerah (PAD) bagi Bukittinggi.
Maka tidak tidak heran, meski sudah lewat hari libur lebaran Idul Fitri, saat objek wisata berbayar itu dibuka Selasa (18/5) ini pengunjung langsung berdatangan kekeriga objek tersebut.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Parpora) kita Bukittinggi, Drs.Supadria,M.Si, menjelaskan, sesuai dengan keputusan bersama Forkopimda dan Satgas Covid 19, setelah dilakukan penutupan mulai dari 9 sampai 17 Mei kemaren, maka mulai dibuka kembali Selasa (18/5) ini.
Pemungsian objek wisata berbayar itu, tegas Supadria, dilakukan sesuai protokol kesehatan (Prokes) untuk mencegah kemungkinan terjadi penularan Covid 19 di saat terjadi pengumpulan massa.
“Agar tidak terjadi kerumunan, pengunjung yang diperbolehkan masuk hanya separuh dari kapasitas ketiga objek wisata berbayar yang ada”, jelas Supadria.
Untuk menerapkan sistim itu, tambah Kadis Parpora, petugas akan ditempatkan di pintu ke luar yang mencatat berapa jumlah yang sudah ke luar, sehingga baru diizinkan pengunjung lain masuk yang sama jumlahnya.
Supadria menambahkan, meski sudah ditutup menjelang dan selama lebaran Idul Fitri, masih saja banyak pengunjung yang ingin masuk ke objek wisata berbayar di Bukittinggi.
Meski tidak akan sebanyak kondisi normal, namun Supadria mengaku pembukaan objek wisata berbayar di Bukittinggi bisa menjadi sumber bagi PAD Bukittinggi. (Pon)
Discussion about this post