Jualan merupakan salah satu pekerjaan yang mampu mendatangkan penghasilan untuk para pelakunya. Sebagaimana rezeki sudah diatur dan sudah ada takarannya, tinggal kadar usaha yang harus dilakukan. Bisa jadi setiap orang memiliki rezeki yang berbeda walau melakukan usaha yang sama. Seorang ASN tidak bisa dikatakan rezeki sama pengeluaran sama, ada yang membedakannya yakni pangkat, jabatan. Apalagi besaran tanggungan yang berbeda membuat takaran rezeki yang berbeda, begitu juga penulis tidak bisa disamakan dengan yang lain.
Banyak juga saudara kita sudah bersusah payah, tapi rasanya rezeki tidak ada bertambah masih itu-itu juga yang didapat. Ada juga saudara kita bekerja, semaunya bekerja, kadang usaha asal-asal saja tapi rezekinya mengalir deras. Sungguh rezeki sebuah rahasia yang tidak bisa kita tebak kedatangannya.
Disini ada fakta yang menandakan bahwa setiap orang akan didatangi rezeki sesuai kehendak Allah, tugas kita berniat, berusaha dan berdoa kepada Allah untuk dimudahkan serta diberi keberkahan.
Sesuai pengalaman dan yang telah penulis lakukan memang berbeda cara cari rezeki mungkin dengan orang lain ,pertama harus jelas, kedua setiap rezeki yang akan masuk sudah dipasang niat untuk membantu orang lain seperti anak panti asuhan putra, kaum dhuafa juga ada disisihkan buat saudara kita yang tergabung di donasi kita bisa bahkan juga pasang niat bisa berbagi dengan staf dibawah kita karena kadang kita juga tidak tahu manatahuan doa merekalah kita dapat rezeki.
Walaupun seorang ASN tiap separoh puasa penulis jualan celana Levis dan katun yang membeli sahabat-sahabat mulai dari kantor ke kantor sampai ke warung-warung, penulis selalu bersyukur karena sudah hampir empat kali lebaran jual celana selalu diminati oleh pembeli dan itu mungkin berkat doa saudara-saudaraku.
Namun, kenyataan yang terjadi hari ini ternyata sebagian orang merasa malu jika rezekinya sempit. Dan sebaliknya, sebagian orang yang sedang kebanjiran rezeki malah merasa terlalu mulia, merasa sudah kaya dan meningkat drastis wibawanya,bagi penulis apapun yang jadi ketetapan Allah selalu bersyukur dan tidak pernah merasa malu apapun yang penting kerjanya tidak melanggar aqidah dan rezeki yang dicari yang diberikan buat anak dan istri halal.
Penulis tidak pernah merasa malu dalam mencari rezeki karena dari kecil sudah terbiasa hidup susah dan berdagang juga dari kelas 4 SD sudah dilakukan, untuk apa malu kalau yang di kerjakan itu tidak melanggar agama, yang malu itu yang dilarang oleh Allah kita kerjakan
Padahal, ukuran rezeki bukanlah soal kaya, miskin dan susah. Anak-anak juga bagian dari rezeki. Harta juga bagian dari rezeki. Begitu pula dengan kesehatan dan kesempatan dalam hidup. Selalulah bersyukur dengan apa yang telah Allah berikan itulah yang terbaik buatmu.
Discussion about this post