Bukittinggi, reportaseinvestigasi. Bermula dari Rumah Sakit Emmanuel, kemudian menjadi RSUD Bukittinggi dan RS.Stroke Nasional (RSSN),setelah 45 tahun kini namanya berubah menjadi RS.Otak DR.Drs.Muhammad Hatta (RSOMH). Dengan menyandang nama salah seorang proklamator itu, RSOMH berekienginan akan mampu mendatangkan pasien dari luar negeri .
Perubahan nama diiringi dengan penandatanganan dilakukan langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Jumat (9/4) siang, di halaman runah sakit tersebut sekaligus menjadi rangkaian peringatan 45 tahun salah satu rumah sakit terbesar di daerah ini.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, ketika memberikan sambutan mengharapkan,dengan perubahan nama dengan tokoh besar, salah seorang proklamator berasal dari Bukittinggi, RSOMH juga mampu memberikan pelayanan yang lebih prima dan baik.
Sesuai dengan berbagai potensi yang dimiliki Bukittinggi, Menkes menekankan RSOMH mampu tidak hanya pasien seperti selama ini dari berbagai daerah di tanah air, tapi juga dari beberapa negara tetangga khususnya.
“Bukittinggi tidak saja memiliki keindahan alam dan budaya menarik namun juga mempunyai beragam kuliner terkenal, sehingga sekaligus akan menjadi objek wisata kesehatan bagi orang-orang dari manca negara”, tekan Menkes.
Di sisi lain, Direktur Utama RSOMH, DR.Dr.M.Alsen Arlen,Sp.KBD.MARS, menjelaskan, dengan lahan yang cukup terbatas, hanya 1,2 hektar, rumah sakit yang memiliki lebih 500 orang tenaga kesehatan dan medis, sudah memiliki 25 orang dokter spesialis dan sejumlah peralatan medis yang cukup modern .
Dengan keterbatasan lahan itu,tambah M.Alsen, RSOMH kini memiliki 142 tempat tidur , dengan pasien yang banyak datang dari berbagai daerah tetangga Sumbar . Meski selama pandemi Covid 19 jumlah pasien menurun, namun Dirut RSOMH tetap berharap bisa dilakukan perluasan areal.
RSOMH, tambah Aksen, mulai berdiri tahun 1976 dengan nama RS.Emmanuel,tahun 1982 berubah nama menjadi RSUD Bukittinggi, kemudian tahun 2005 berubah lagi jadi Rumah Sakit Stroke Nasional RSSN sebelum kini berubah lagi dan melekatkan nama tokoh proklamator asal Bukittinggi tersebut.
Salah seorang putri proklamator, Gemala Hatta yang ikut hadir dan memberikan sambutan, berharap pemberian nama orang tuanya itu akan menberikannilai lebih bagi RSOMH.
Gemala juga meminta pemberian nama Muhammad Hatta (bukan M saja) akan menjadi motivasi dan mampu mewarisi pemikiran serta perjuangan sang Proklamator .(Pon)
Discussion about this post