Bukittinggi, Reportaseinvestigasi. Pemberian kesempatan bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah shalat tarwih selama Ramadhan seyogyanya tidak hanya untuk mengimarahkan bulan bulan suci, sekaligus merupakan pembuktian bagi warga Bukittinggi khususnya mampu menjaga keselamatan bersama dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes).
Ketua DPRD Bukittinggi, Herman Syofyan,SE, kepada Reportaseinvestigasi menyebutkan, pemberian kesempatan bagi umat Islam untuk menyelenggarakan shalat tarwih di mesjid, mushalla atau surau-surau setelah “ditutup” tahun lalu,juga merupakan pembuktian untuk dapat mengimarahkan bulan suci Ramadhan seperti sediakala .
“Bagi warga Bukittinggi yang dikenal agamis, melaksanakan shalat tarwih selama Ramadhan merupakan kesempatan untuk mengimarahkan bulan suci yang ditunggu- tunggu sepanjang tahun sampai kemudian marayakannya pada Idul Fitri”, tambah Herman .
Karena itu menurut Herman Syofyan sangat wajar setelah tahun lalu ada pelarangan shalat tarwih berjemaah sampai shalat Jumat, ketika tahun ini diberikan kesempatan warga Bukittinggi khususnya kelihatan begitu bersemangat.
Namun demikian, dalam mengimarahkan bulan suci Ramadhan tahun ini, ketua DPRD Bukittinggi mengingatkan agar pengurus mesjid dan mushalla bisa menyediakan fasilitas Prokes seperti hand sanitizer atau sabun pencuci tangan di setiap gerbang atau pintu masuk mesjid dan mushalla .
Sebaliknya kepada jemaah, Herman Syofyan juga tidak lupa mengingatkan untuk menyediakan sarana Prokes seperti masker atau hand sanitizer kertika melaksanakan shalat tarwih khususnya .
Demikian juga saat mengikuti shalat Idul Fitri baik di mesjid mapun lapangan, Ketua DPRD pun mengingatkan untuk tetap disiplin menjaga Prokes dengan menerapkan 3M.
Herman menyatakan syukur sekaligus pujian terhadap kedisplinan sebagian besar warga Bukittinggi yang mampu menerapkan Prokes, sehingga kota ini tetap berada pada zona kuning dengan tingkat penyebaran virus Corona 19 yang tetap melandai. (Pon)
Discussion about this post