PADANG – Sumatera Barat benar-benar ketiban berkah awal April 2021. Bagaimana tidak? Beberapa pejabat negara silih berganti datang mengunjungi Ranah Minang seminggu belakangan. Dimulai dari Wapres Ma’ruf Amin hingga Menteri Perdagangan M.Luthfi. Kehadiran pejabat negara pastinya membawa misi khusus bagi pembangunan di Sumatera Barat.
Teranyar, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa, Kamis (8/4) turut melawat ke Sumbar. Berbagai agenda penting telah menunggu pria berdarah Gorontalo tersebut. Jika kedatangan wapres dan mendag dalam rangka revitalisasi pasar rakyat yang ada di Sumbar, maka maksud kehadiran Menteri Suharso untuk melihat kesiapan beberapa proyek strategis nasional yang ada di Sumatera Barat.
Mendarat pukul 09.00 WIB, Suharso disambut langsung Gubernur Mahyeldi beserta Wagub Audy. Setelah beristirahat sejenak diruang VIP Bandara Internasional Minagkabau (BIM), mantan anggota DPR 2 periode ini langsung menuju kawasan Sitinjau Lauik untuk melihat salah satu rencana proyek nasional yaitu pembangunan fly over Sitinjau Lauik.
Cuaca cukup terik hari itu, tak menghalangi Suharso Monoarfa mendengar pemaparan singkat dari pejabat daerah dan Kementerian PUPR terkait grand design fly over Sitinjau Lauik. Berdiri di panorama I dan dipayungi langit terbuka, Menteri Suharso terlihat serius mendengar penjelasan dari pejabat terkait. Sesekali dirinya memberi pandangan dan masukan terhadap paparan tersebut.
Ketika diwawancarai media usai kunjungan, alumni Institut Teknologi Bandung ini mengatakan, fly over Sitinjau akan langsung dikerjakan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Dia menerangkan, di tahun 2021 ada sekitar 35 mega proyek yang direncanakan di seluruh Indonesia dan diharapkan dapat berjalan tepat waktu. Salah satu mega proyek tersebut pembangunan fly over Sitinjau Lauik.
“Fly over Sitinjau Lauik merupakan prioritas utama Kita. Selain mengatasi kecelakaan akibat rute jalan yang berliku-liku, juga nantinya dapat mengatasi kemacetan karena volume kendaraan yang melewati jalur ini cukup tinggi. Pemerintah tidak main-main agar proyek terealisasi. Total Rp1,28 triliun telah dianggarkan,” ucap Suharso.
Dia menambahkan, mega proyek fly over Sitinjau Lauik merupakan kolaborasi beberapa kementerian dan lembaga negara. Untuk manajemen keselamatan transportasi diatur Bappenas. Pembangunan jalan oleh Kementerian PUPR. Masalah lingkungan dan hutan lindung otoritas Kementerian Lingkungan Hidup. Klasifikasi angkutan wewenang Kementerian Perhubungan, serta penegakan hukum adalah ranah kepolisian.
Ketika ditanya apakah fly over Sitinjau Lauik layak untuk diteruskan, Suharso menjelaskan, semuanya akan segera dikoordinasikan dengan pihak terkait. Khususnya dampak lingkungan, sebab akan ada sebagian daerah hutan yang terkena imba proyek. “Grand design segera dikoordinasikan. Semoga tahun depan mega proyek ini bisa dimulai,” pungkasnya.
Fly over Sitinjau Lauik akan membentang sejauh 2.6 kilometer. Fly over terdiri dari jalan dan jembatan dengan 5 tahap pengerjaan buat jalan, dan 4 tahap untuk jembatan. (rel)
Discussion about this post