Pesisir Selatan – Warga korban banjir di Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan dan Basa Ampek Balai Tapan Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat, kini, kian menderita.
Betapa tidak mereka yang terdampak tinggal di ujung Pesisir Selatan itu, kini, kian kesulitan mendapatkan pasokan air bersih, hingga kini sebagian mereka menggunakan air kemasan yang begitu mahal untuk keperluan keberlansungan kehidupan mereka.
Miris memang, informasi dihimpun reportaseinvestigasi.com Kamis (1/4) perbaikan jaringan pipa PDAM yang putus belum kunjung usai. Hingga kini tidak ada solusi lain dari pemerintah daerah, maupun BUMD air minum itu untuk pemenuhan kebutuhan air bersih.
“Untuk kebutuhan memasak kami kini terpaksa harus beli air kemasan. Beban ekonomi menjadi bertambah,” ungkap Aldasman, salah seorang korban banjir di daerah setempat pada wartawan Kamis (1/4).
Kesulitan paling dirasakan adalah untuk kebutuhan, memasak, mandi, mencuci dan jamban. Masyarakat pun kesulitan membersihkan lumpur akibat banjir yang menempel di perabot, lantai dan dinding rumah mereka.
Seyogiyanya, lanjut, Das sapaan akrabnya, PDAM sebagai perusahaan pelat merah peka terhadap kondisi seperti itu. Selain perbaikan pipa, setidaknya ada upaya lain seperti distribusi air bersih menggunakan mobil tanki.
Dengan begitu, kesulitan akan air bersih sedikit teratasi. Jika tidak, dikhawatirkan bisa berdampak pada kesehatan warga seperti diare dan gatal-gatal. “Karena susah untuk bersih-bersih,” ujarnya dengan nada sabak.
Karena itu, mereka berharap PDAM dan pemerintah daerah untuk membantu pendistribusian air bersih ke rumah-rumah melalui mobil tanki. Sebab, perbaikan pipa yang putus baru bisa rampung beberapa hari ke depan.
Seperti diketahui, banjir kembali mendera masyarakat di Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan dan Basa Ampek Balai Tapan pada Minggu, 28 Maret 2021. Hingga kini, air masih menggenangi rumah warga dan sejumlah badan jalan.
Untuk Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan, banjir merendam 4 nagari antara lain Nagari Talang Balarik Tapan, Nagari Limo Puruik Tapan, Nagari Kampuang Tengah Tapan dan Nagari Binjai Tapan.
Sementara di Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan merendam 6 nagari antara lain Nagari Tapan, Nagari Koto Anau Tapan, Nagari Batang Arah Tapan, Nagari Tanjuang Pondok Tapan, Nagari Dusun Baru Tapan, Nagari Batang Betung Tapan.
Banjir turut menggenangi lebih dari 1.000 rumah warga, fasilitas umum seperti sekolah, kantor nagari dan kantor camat. Bagi sekolah yang terdampak, kegiatan belajar mengajar terpaksa dihentikan sementara.
Sementara, Direktur PDAM Tirta Langkusau, Helen hingga kini belum bisa dihubungi wartawan terus coba menghubungi untuk keterangan lebih lanjut. (Robi)
Discussion about this post