Payakumbuh — Wakil Wali Kota Erwin Yunaz membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2022 Kota Payakumbuh digelar secara daring, Rabu (31/3).
Musrenbang kali ini juga merupakan yang terakhir untuk masa kepemimpinan Riza Falepi dan Erwin Yunaz. Diikuti oleh setiap Kecamatan, Lurah, Fasilitator Kelurahan, LPM, dan perwakilan organisasi masyarakat se Kota Payakumbuh.
Wawako Erwin Yunaz menyampaikan secara politis, program yang ditawarkan pada saat pemilihan Walikota dan Wakil Walikota telah disusun kedalam dokumen RPJMD Kota Payakumbuh tahun 2017-2022. Sedangkan pendekatan secara bottom up dan top down yang hasilnya diselaraskan melalui musyawarah mulai dari tingkat RW, kelurahan, kecamatan serta musrenbang tingkat kota, sehingga tercipta sinkronisasi dan sinergitas pencapaian sasaran rencana pembangunan di Kota Payakumbuh.
“Saya juga berharap untuk menjaring program dan kegiatan prioritas baik yang muncul sebagai usulan tingkat RW dan kelurahan, usulan kecamatan, maupun yang muncul dalam Forum Perangkat Daerah, yang tentu saja disinkronkan dengan Program Prioritas Kota Payakumbuh.
Hasil yang diharapkan dari musrenbang tahun 2022 adalah penyempurnaan terhadap RKPD Kota Payakumbuh menuju rancangan akhir RKPD tahun 2022, dengan pertimbangan yang matang menyangkut aspek kemampuan pembiayaan berdasarkan fungsi, urusan, dan kewenangan dengan tetap mengutamakan prioritas untuk pencapaian sasaran strategis kota,” kata Erwin Yunaz.
Dijelaskan Wawako Erwin, Indonesia mengkonfirmasi kasus pertama infeksi virus corona penyebab Covid-19 pada awal Maret 2020. Sejak itu, berbagai upaya penanggulangan dilakukan pemerintah untuk meredam dampak dari pandemi Covid-19 di berbagai sektor. Hampir seluruh sektor terdampak, tak hanya kesehatan. Sektor ekonomi juga mengalami dampak serius akibat pandemi virus corona. Pembatasan aktivitas masyarakat berpengaruh pada aktivitas bisnis yang kemudian berimbas pada perekonomian.
Berdasarkan publikasi BPS, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020 minus 5,32%. Untuk Provinsi Sumatera Barat sendiri pertumbuhan ekonomi minus 1,60%. sedangkan untuk Kota Payakumbuh sendiri pertumbuhan ekonomi minus 1,66%.
Dampak lain dari pandemi adalah naiknya tingkat pengangguran tahun 2020 berada pada angka 6,68% lebih tinggi dibandingkan tahun 2019 berada pada angka 4,11% artinya tingkat pengangguran naik 2,57% dibandingkan tahun 2019. Sedangkan angka pengangguran Provinsi sebesar 5,33% dan nasional sebesar 5,28%.
Capaian IPM tahun 2020 sebesar 78,90, kondisi ini turun 0,05 dari tahun sebelumnya dan Angka Harapan Hidup tahun 2020 yaitu 73,74 tahun dimana tahun 2019 sebesar 73,61 tahun.
Dilihat dari tingkat Kemiskinan Kota Payakumbuh berada pada angka 5,65% untuk tahun 2020 ini berkurang 0,03% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 5,68%.
“Di tengah tantangan yang berat dalam menghadapi pandemi ini yang berdampak ke semua sektor, kita tetap harus fokus dalam hal Pemulihan Sosial, Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Daerah untuk pertumbuhan yang berkualitas,” tutur Erwin.
Kepala Bappeda Kota Payakumbuh Ifon Satria Chan menyampaikan tema musrenbang kali ini adalah mewujudkan pemantapan pemulihan sosial, ekonomi, dan peningkatan daya saing daerah dengan adaptasi kebiasaan baru untuk pertumbuhan berkualitas.
“Musrenbang ini menjadi yang terakhir kali digelar untuk program kerja masa kepemimpinan Riza Falepi-Erwin Yunaz, musrenbang tahun depan tentunya untuk program kerja yang akan dilaksanakan di masa kepemimpinan baru di Payakumbuh,” kata Ifon Satria Chan. (Humas)
Discussion about this post