Pasaman Barat, R. Investigasi — Sejumlah peserta kecewa, pasca webinar yang diikuti guru-guru mulai dari Taman Kanak-kanak (TK) hingga SMA se-Kabupaten Pasaman Barat 18-20 Maret lalu.
Pasalnya, Indonesia Millennial Teacher Center (IMTC) sebagai penyelenggara acara tidak tepat janji dan terkesan hanya janji manis dan unsur pembohongan publik.
Sejumlah peserta yang tidak mau dipublish yakni para guru-guru SD dan SMP mengaku kecewa. Narasumber yang dijanjikan IMTC tidak sesuai dengan kenyataan yang dihadirkan.
Kata mereka, awalnya ada narasumber dari Firlandia, kenyataannya materi yang disampaikan hanyalah rekaman vidio. Narasumber berikutnya Rektor Universitas Negeri Padang, Prof. Ganefri, tetapi yang dihadirkan adalah orang lain. Materi yang disampaikan mulai dari guru TK sampai Guru SMA sama saja.
Selain itu, saat mengikuti seminar secara online aplikasi meeting zoom yang diberikan IMTC sering eror dan buffering. Sehingga peserta tidak maksimal mengikuti seluruh rangkaian materi.
“Kami kecewa, masalahnya kami bayar dengan uang pribadi untuk ikut acara ini. Tapi hasilnya tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Sementara katanya ini adalah seminar nasional,” kata mereka.
Disampaikan, acara sudah berlalu, sebagai hanya seorang guru dan orang kecil mereka tak bisa berbuat banyak lagi. Hanya unek-unek dihati yang bisa dicurahkan. Supaya kedepan, tidak ada lagi kejadian yang sama.
“Biarlah kami yang menerima kenyataan seperti ini, jangan sampai kawan-kawan yang lain menjadi korban janji manis IMTC,” ujar mereka.
Pihak yang diajak kerjasama yakni PGRI Kabupaten Pasaman Barat juga mengaku kecewa dan komplain terhadap pelaksanaan acara tersebut.
Ketua PGRI Pasaman Barat, A. Maulana Lubis mengakatan, pihak IMTC tidak bertanggung jawab melaksanakan acara tersebut. Selain kacaunya pelaksanaan webinar, narasumber yang tidak sesuai juga sewa tempat acara yakni balerong sampai sekarang tidak dibayar. Sehingga, PGRI sebagai yang ikut andil dalam acara itu merasa malu atas perbuatan yang dilakukan pihak IMTC.
“Rencananya, hal ini akan kami laporkan kepada Bupati. Kami akan jelaskan kepada bupati seluruhnya sampai keuangannya. Kami komplain kepada IMTC sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan acara ini,” katanya.
Di sisi lain, Kepala Bagian Umum Setda Pasbar, Faisal mengakui pembayaran retribusi pemakaian gedung balerong untuk acara IMTC belum diterima. Pihaknya juga meminta agar segera diselesaikan, sebab itu menyangkut PAD Pasaman Barat.
Direktur LSM Abdi Nusantara Provinsi Sumatera Barat, Drs. M. Guntur Nasution, STP, SPdI, WN mengatakan, hal yang sudah dikakukan pihak penyelenggara yakni IMTC sudah melukai hati para guru-guru se-Pasaman Barat.
“Bukan saja kesewenang-wenangan yang mereka lakukan di daerah Tuah Basamo ini, tapi juga sudah masuk delik penipuan yang mereka lakukan. Kenapa saya bilang ada unsur penipuannya, karena yang dijanjikan si A yang hadir si B. Dijanjikan hadir langsung tetapi hanya vidio rekaman,” ujarnya.
Sehingga menurutnya, janji untuk membangun Pendidikan Pasaman Barat, malah tambah menghancurkan.”Saya rasa ini perlu diusut, di audit dan Dinas Pendidikan Pasaman Barat harus menindak lanjutinya. Jangan sampai terulang kembali lagi hal yang sama” pungkasnya.
Hal yang sama juga disampaikan Direktur LP3DRI Pasaman Barat, Burhan Sikumbang. Katanya, jika peserta mau LSMnya siap mendampingi untuk membuat laporan kepada polisi. Sebab yang dilakukan pihak IMTC sudah benar-benar melukai pendidikan di Pasaman Barat. Ribuan guru ikut acara itu, mengeluarkan uang pribadi untuk biaya, bahkan proses belajar mengajar terganggu saat mengikuti seminar. Hasilnya hanyalah kekecewaan.
“Perlu dilakukan audit acara itu. Kita tidak tahu, biaya yang digunakan tidak murni bayaran dari peserta, mungkin ada sumber lain, tidak tertutup kemungkinan memakai anggaran pemerintah. Makanya perlu audit. Ini jelas, penyelenggara hanya mencari keuntungan,” tegasnya.
Ketua LSM AMB, Yuheldi juga menyampaikan kekecewaan terhadap IMTC. Katanya, meski guru-guru yang telah menjadi korban tapi tindakan itu melukai semua di Pasaman Barat. Jangan sampai kembali lagi IMTC menggelar acara. “Kita juga akan pertanyakan legalitas dan payung hukum mereka membuat acara tersebut. Jangan-jangan ini modus mencari keuntungan,” timpal Ketua AMB yabg juga seorang Advocat.
Sementara itu dihubungi terpisah melalui WhatsApp, Founder IMTC Nasional, Mr. Herdinalsky melalui penasihat IMTC dan juru bicara, Syaiful Husen menjelaskan, Narasumber ataunPemateri dari Firlndia (luarnegri) tidak bisa dihadirkan, karena bayarannya tidak cocok dengan konstribusi jumlah peserta, untuk vidio rekaman yang diputar itu saja bayarannya puluhan juta.
Terkait Prof. Ganefri tidak hadir, karena jadwal beliau bersamaan dengan wisuda UNP. Prof Ganefri merekomendasikan wakil beliau sebagai pengganti pemberi materi.
Kemudian menyoal jaringan lelet, karena beberapa lokasi di Pasbar signal memang kurang bagus.
Menyoal materi seminar katanya, materi memang tidak membedakan guru pertingkatan, karena Pemateri Munif Khatib memberikan pemahaman bagaimana menjadi guru yang menyenangkan dan menyelesaikan persoalan apa yg dihadapi peserta didik dan apa yg harus dilakukan oleh sorang guru di era digitalisasi ini.
Untuk Jasa operator disetiap kab/kota sama jumlahnya. Sementara tentang pemakaian balerong, karena peserta tidak sesuai dengan rancangan awal yg diberikan Kadis pendidikan (peserta kurang) makanya IMTC bermohon kepada wabup untuk dapat dispensasi dan itu sudah disetujui Wabup. (wh)
Discussion about this post