Kota Solok – Beras Solok terus mengundang kekaguman seluruh kalangan. Kekhasan akan rasa dan tekstur membuat masyarakat menggemari beras premium asal Sumatera Barat ini. Hal ini membuat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bungo yang tergabung pada Komisi II mengunjungi Dinas Pertanian Kota Solok. Rombongan berjumlah 16 orang dipimpin oleh Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bungo, Hamdan. Rabu, (24/3).
Komisi II DPRD Kabupaten Bungo diterima secara resmi oleh Sekretaris Dinas Pertanian, Refendi, Kepala Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Yubidarlis, Kepala Bidang Agribisnis, Prasarana dan Sarana, Eka Yulmalida, Kepala Seksi Lahan dan Irigasi, Fitriani H.
“Kota Solok merupakan kota kecil yang terletak dipersimpangan jalan ke Padang, Medan/Bukittinggi dan Jakarta. Meskipun sebuah kota, Solok sangat memperhatikan sektor pertanian karena ada sekitar 12% masyarakat yang berprofesi sebagai petani. Selain itu, Kota Solok juga menobatkan beras Solok sebagai icon kota,” ujar Refendi.
Ada beberapa varietas asli Solok yang berasal dari dua daerah, diantaranya anak daro, caredek, padi harum dan cisokan yang merupakan varietas nasional namun telah beradaptasi dengan lingkungan daerah Solok.
Hamdan, selaku pimpinan rombongan menyampaikan tujuan mengunjungi Kota Solok, “kami ingin mengetahui dan mempelajari pengendalian alih fungsi lahan pertanian dan pengembangan beras Solok,” tutur Anggota DPRD Kabupaten Bungo dari Partai Nasdem.
Beberapa anggota DPRD juga menyampaikan pertanyaan seputar Beras Solok. “Kami juga menanam beras di Bungo yang benihnya dari Solok, tapi setelah dimasak rasanya berbeda dari yang ditanam di Solok, bagaimana caranya agar rasanya sama enaknya” tanya salah seorang anggota dewan.
Yubidarlis menerangkan “Di Solok terdapat dua varietas yang telah dipatenkan dengan SK Kemenkumham, yaitu varietas anak daro dan varietas cisokan. Beras Solok akan peka terhadap kondisi lahan, lingkungan dan geografis. Padi cisokan Kabupaten Solok akan berbeda rasanya jika ditanam di Kota Solok ataupun anak daro dari Kota Solok akan berbeda rasanya ditanam di Kabupaten Solok. Padahal letak Kota Solok dan Kabupaten Solok berdekatan, kalau beras Solok ditanam di Bungo yang jaraknya jauh tentunya mempengaruhi tekstur dan rasa”.
Setelah menyelesaikan agenda mengunjungi Dinas Pertanian Kota Solok, Rombongan melanjutkan kunjungan kerjanya ke Bukittinggi.
Discussion about this post