Lima Puluh Kota – Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin Dt. Bandaro Rajo membuka kegiatan pelaksanaan aksi konvergensi percepatan pencegahan Stunting yang digelar secara virtual di Ruangan Rapat Bupati Lima Puluh Kota, Senin, (22/3/2021).
Selain dihadiri oleh Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin Dt. Bandaro Rajo, kegiatan itu juga dihadiri oleh kepala OPD terkait, tenaga ahli pelayanan sosial dasar serta tenaga pendamping gizi Kabupaten Lima Puluh Kota
Dalam sambutannya, Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin Dt. Bandaro Rajo mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian penting dari aksi percepatan penurunan stunting dari 8 aksi yang tidak boleh terlewatkan dalam upaya mewujudkan penurunan stunting di Kabupaten Lima Puluh Kota
Hal itu sesuai dengan visi misi daerah yaitu mewujudkan Lima Puluh Kota madani, beradat dan berbudaya, dalam kerangka adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah, dimana penanganan stunting menjadi indikator sasaran utama bagi kepala daerah.
“Salah satu komitmen kita dalam penanganan stunting adalah dengan mendorong nagari untuk menggali potensi yang ada, dalam upaya perbaikan gizi dan pola asuh anak stunting melalui pemberdayaan lembaga serta pemberdayaan masyarakat”, ucapnya.
Selain itu, Bupati Lima Puluh Kota juga menerangkan, bahwa pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota telah menetapkan regulasi untuk penanganan stunting. Tercatat sejak tahun 2020 silam, sudah 3 Perbup ditetapkan sebagai upaya percepatan penanganan stunting di Kabupaten Lima Puluh Kota.
“Kita akan berupaya melaksanakan setiap aksi konvergensi stunting. Hal ini tentu saja akan membantu tim koordinasi penanganan stunting agar bekerja lebih baik”, tukasnya.
Sementara itu, Kepala dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota, dr. Tien Septino berharap, dengan aksi konvergensi ini angka dan jumlah stunting di Kabupaten Lima Puluh dapat menurun menuju zero stunting.
“Mudah mudahan dengan kita fokus terhadap penanganan stunting, bukan saja dapat merubah angka, tatapi diharapkan dapat merubah prilaku masyarakat dalam menangani bayi dan balitanya, tarutama pada 1000 hari pertama kehidupan”, tuturnya.
Discussion about this post