Kota Solok – Dinas Sosial menggelar evaluasi program sembako Kota Solok tahun 2021, di Aula Kantor Dinas Sosial pada Rabu (9/3). Pada kegiatan ini turut dihadiri Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat yang diwakili oleh Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin, Suyanto, Sekretaris Dinas Sosial Nani Rialinda, Perwakilan Bank BRI Cabang Solok, Pengurus E_Warong se-Kota Solok serta masyarakat Kelompok Penerima Manfaat (KPM).
Dalam sambutannya Sekretaris Dinas Sosial, Nani Rialinda menjelaskan bahwa program bantuan sosial sembako adalah bagian dari bentuk transformasi program yang dulunya disebut dengan Raskin berubah menjadi Rastra kemudian program BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) dan terakhir Program Sembako.
“Program ini diluncurkan sebagai upaya untuk menyalurkan bantuan pangan secara non tunai untuk memenuhi nutrisi keluarga penerima manfaat agar mendapatkan gizi seimbang,” sampai Nani.
Sekretaris Dinas Sosial menambahkan penyaluran bantuan pangan non tunai (BPNT) mulai dilaksanakan di Kota Solok semenjak bulan April tahun 2018. Sejak saat itu besaran bantuan yang diberikan terus mengalami perubahan, Kelompok Penerima Manfaat (KPM) per bulan semulanya mendapatkan Bantuan sejumlah Rp. 110.000. Namun semenjak Januari hingga Februari tahun 2020, besaran bantuan naik menjadi Rp. 150.000 dan untuk bulan Maret 2020 juga naik lagi menjadi Rp. 200.000 per KPM per Bulan sampai saat ini.
“Namun bantuan uang yang diberikan harus di pergunakan sesuai dengan aturan mainnya yaitu untuk pembelian beras, telur, lauk sayur dan buah,” tegas Nani.
Nani Rialinda mengharapkan dengan adanya program ini dapat meningkatkan efektifitas dan ketepatan sasaran penyaluran bantuan sosial, serta dapat memberikan keleluasaan penerima manfaat dalam memilih jenis, kualitas, jumlah, harga dan tempat membeli bahan pangan. Sekaligus dapat meningkatkan ekonomi rakyat dengan memberdayakan ribuan kios/warung yang ada sehingga dapat melayani transaksi secara elektronik melakui sistem perbankan.
Sementara Kabid BKS Rosmiati, dalam laporan panitia menyampaikan peserta dalam kegiatan ini berjumlah 65 orang yang terdiri dari unsur Keluaga Penerima Manfaat (KPM), pengurus e-Warong dan perwakilan dari Bank BRI.
Kegiatan tersebut ditutup dengan penyampaian materi oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat yang diwakili oleh Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin Suyanto. Dalam paparannya Suyanto menyampaikan program sembako merupakan program bantuan sosial pangan yang merupakan pengembangan nilai Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). (Nisa)
Discussion about this post