Agam—Pj Gubernur Sumatera Barat, Hamdani melakukan pertemuan dengan Pemerintah Kabupaten Agam, dalam rangka membahas penanganan Covid-19 di daerah itu.
Kedatangan Pj Gubernur disambut oleh Plh Bupati Agam, Martias Wanto Dt Maruhun, yang juga dihadiri para Asisten di Setdakab Agam, pimpinan OPD dan lainnya, di rumah dinas Bupati Agam, pada hari rabu (24/2/2021).
Dalam pertemuan itu, Hamdani menyampaikan bahwa capaian vaksinasi tahap I di Sumatera Barat cukup baik, meski ada beberapa daerah capaiannya belum 100 persen akibat berbagai kendala yang ditemui di lapangan.
“Kita minta Pemkab Agam untuk persiapkan pelaksanaan vaksinasi tahap II, yang akan diperuntukkan bagi pelayan publik,” ujarnya.
Diharapkannya, vaksinasi tahap II bisa dilaksanakan dengan baik, yang harus memperhatikan empat poin penting yaitu, tepat sasaran, tepat kriteria, tepat jumlah, dan tepat waktu.
“Sasarannya ini by name by addres, bukan kelompok tapi perorangan. Jika jumlahnya 3 ribu, harus jelas nama, pekerjaan dan tempat tinggalnya,” sebut Hamdani.
Namun, ia tidak menyebutkan secara terang kapan vaksin tahap II ini didistribusikan ke kabupten kota. Begitu juga terkait kapan pelaksanaannya.
Pada kesempatan itu, Hamdani juga menjelaskan terkait instruksi Kemendagri nomor 4 tahun 2021 tentang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Zonasi PPKM ini tidak lagi tingkat kabupaten, tapi sudah sampai ke nagari dan kelurahan,” katanya.
Dengan begitu, bagaimana kesiapan nagari dalam penyedian posko, serta sarana pendukung seperti tempat isolasi untuk warga yang terkonfirmasi postif Covid-19. Tempat isolasi itu, ulasnya, juga harus dalam jangkauan puskesmas agar tenaga kesehatannya bisa secara aktif melakukan pemeriksaan bagi pasien.
Sementara itu, Plh Bupati Agam, Martias Wanto Dt Maruhun menjelaskan kondisi terkini terkait update kasus Covid-19 di daerah itu.
Ia memaparkan, hingga kini kasus terkonfirmasi di Agam sebanyak 1.894 orang, dengan angka kesembuhan capai 1.760 orang.
“Kita juga sudah melaksanakan vaksinasi tahap I terhadap tenaga kesehatan sejak 1 Februari 2021, yang capaiannya baru 71,97 persen,” tuturnya.
Hal itu, karena tingginya kasus terkonfirmasi, bahkan dari tenaga kesehatan juga banyak yang terpapar Covid-19. Sesuai petunjuk teknis, untuk tahap I ada beberapa indikator yang tidak dapat divaksin, sehingga capaian vaksinasi di Agam belum mencapai 100 persen.
Aji
Discussion about this post