SAWAHLUNTO – Desa Balai Batu Sandaran Kecamatan Barangin diverifikasi lapangan oleh tim penilai lomba Kampung Tangguh Nusantara tingkat Provinsi Sumatera Barat. Tim penilai yang berkunjung untuk verifikasi tersebut yakni dari Ditbinmas Polda Sumbar, Kompol Nuraida dan Direktur Nagari Development Center (NDC) Universitas Andalas, Eri Gas Eka Putra.
Kampung Tangguh Nusantara, atau untuk di Sumatera Barat dikenal dengan istilah ‘Desa Tageh’, merupakan program sinergi TNI – Polri dengan Pemerintah Daerah (Pemda) dalam membentuk desa/nagari yang berdaya tahan tinggi dalam menghadapi berbagai efek dari pandemi Covid – 19. Unsur TNI – Polri mendukung dari sisi keamanan dan ketertiban, kemudian untuk sisi ekonomi, sosial dan lainnya berkolaborasi dengan Pemerintah Desa/Nagari dan juga Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Wakil Walikota Sawahlunto Zohirin Sayuti yang ikut mendampingi tim penilai tersebut melakukan verifikasi lapangan, menyebutkan adanya program kampung tangguh atau desa tageh ini memberikan kontribusi positif pada pemulihan ekonomi dan sosial masyarakat di masa pandemi.
Kemudian, Kompol Nuraida menjelaskan bahwa dari penilaian dari indikator keamanan dan ketertiban masyarakat, dilihat bagaimana sinergi antara personel TNI – Polri dengan masyarakat. Contohnya adalah dalam pembinaan di Pos Ronda dan kegiatan – kegiatan sistem keamanan lingkungan (Siskamling) lainnya.
Sementara dari indikator sosial ekonomi dan budaya, disampaikan oleh Eri Gas Eka Putra yakni dengan melihat faktor unggulan yakni ketahanan pangan.
“Ketahanan pangan ini memang jadi prioritas yang kita tinjau. Karena dari ketahanan pangan ini yang mendukung pada indikator lainnya. Jika kebutuhan pangan tercukupi maka keamanan ketertiban, kegiatan sosial budaya dan lainnya tentu akan berjalan dengan baik,” sebut Eri Gas Eka Putra.
Kepala Desa Balai Batu Sandaran, Nusyirwan melaporkan bahwa beberapa lokasi yang diverifikasi tim penilai desa tageh itu antara lain ; Pos Ronda, Rumah Sehat (rumah isolasi bagi warga positif Covid – 19), peternakan ayam ras, pengrajin Songket Silungkang, Surau/tempat anak – anak belajar mengaji, kebun karet, pabrik penyulingan serai wangi dan kolam ikan. Dimana semua lokasi tersebut termasuk dalam indikator – indikator desa tageh.
“Di sini yang jadi unggulan adalah serai wangi, itu kita ada pabriknya, jadi langsung disuling jadi minyak yang mengandung banyak khasiat. Selain itu juga ada pertanian, perkebunan dan perikanan. Kita sinergi dengan program desa tangguh ini sehingga lebih terstruktur dan hasilnya bisa ditingkatkan lebih optimal,” kata Nusyirwan.
Ikut hadir dalam momen verifikasi penilaian Lomba Desa Tangguh Tingkat Provinsi Sumatera Barat itu Kapolres Sawahlunto AKBP. Junaidi Nur dan Camat Barangin Subandi. (Djasrizal)
Discussion about this post