Kota Solok – Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di kecamatan sebagai titik awal penyuluhan pertanian, dalam pengembangan Pertanian di daerah, demikian diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertanian Kota Solok Ikhvan Marosa, dalam pertemuan Koordinasi Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani) dan Kostrada Kota Solok pada Rabu (20/1) bertempat di Solok.
Pembangunan pertanian berkaitan erat dengan penyuluhan. Peningkatan SDM dan difusi teknologi pada petani menjadikan peran penyuluhan sangat strategis. Berbagai sistem penyuluhan pertanian sejak zaman orde baru sampai sekarang telah dilakukan untuk mencari sistem yang paling efektif dan efesien untuk mencapai tujuan.
Peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di kecamatan sebagai titik awal penyuluhan pertanian dirancang sedemikian rupa pada era pemerintah sekarang. BPP diharapkan memainkan lima peran penting yaitu sebagai pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, dan pusat konsultasi agribisnis, serta pusat pengembangan jejaring dan kemitraan.
Fokus pengembangan komoditas utama pertanian yang telah ada untuk dioptimalkan. Seperti diketahui, Kota Solok telah terkenal dengan Beras Solok. Untuk itu pengembangan Beras Solok harus dilakukan, apalagi dengan telah keluarnya Sertifikat Indikasi Geografis (IG). Kota Solok juga mempunyai komoditas unggulan lainnya seperti serai wangi, kopi dan krisan. Pengembangan komoditas ini juga mutlak harus dilakukan.
Kepala BPTP Sumatera Barat, Zul Irfan, menjelaskan, peran dan tata kerja instansi dalam Sistem Kostratani. Menteri Dalam Negeri sebagai Ketua dan Menteri Pertanian sebagai Ketua Harian Kostranas. Gubernur sebagai Ketua dan Kepala Dinas yang menangani Pertanian sebagai Ketua Harian Kostrawil di Provinsi.
Bupati/Walikota sebagai Ketua dan Kepala Dinas yang menangani Pertanian sebagai Ketua Harian Kostrada di Kabupaten/Kota. Camat sebagai Ketua dan Koordinator BPP Kecamatan sebagai Ketua Harian Kostratani di Kecamatan.
Peran BPTP sebagai Sekretariat Kostrawil mengkoordinir Kostrada Kab/Kota dan mendampingi BPP Kostratani di Provinsi Sumatera Barat. Zul Irfan juga memuji BPP Kecamatan Lubuk Sikarah yang telah aktif melaporkan perkembangan BPP ke pusat melalui Aplikasi Pelaporan BPP secara mingguan.
Pada kesempatan ini, Kepala Balitbu-Tropika sebagai supervisor tiga kab/kota yaitu Kota Solok, Ellina Mansyah menuturkan, “Kabupaten Solok dan Kota Pariaman menyampaikan hasil pendampingan selama Tahun 2020. Pandemi Covid-19 menyebabkan pemotongan anggaran menjadikan pendampingan terfokus pada peningkatan SDM dan pendampingan penerapan teknologi,” ungkapnya. (Nisa)
Discussion about this post