Sulsel — Sangat dikeluhkan terkait kelangkaan pupuk urea bersubsidi di Kabupaten Jeneponto Propinsi Sulawesi Selatan. Berdasarkan pantauan media ini di lapangan hingga Minggu 24 Januari 2021, masih banyak masyarakat mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi. Bahkan ironisnya lagi harga pupuk di lapangan sangat bervariasi.
Hamzah, Kepala Desa Kareloe Kecamatan Bonto Ramba Kabupaten Jeneponto saat ditemui media ini menyampaikan, bahwa sampai saat ini kebutuhan pupuk di masyarakat petani masih sangat minim.
Menurutnya untuk wilayah pertanian di desanya, selayaknya memakai minimal sekitar 20.000 sak pertahunnya, karena per KK pengalaman di tahun tahun sebelumnya memakai 10 sampai 20 sak.
“Sekarang hanya dikasih 3 sampai 4 sak per KK, dan langkah demi pemerataan bagi masyarkat yang mayoritas petani, Pemerintah Desa Kareloe saat ini, membantu warganya dalam pembentukan Kelompok Tani, bagi masyarakat petani yang belum ada dalam RDKK, agar nantinya juga mudah mendapatkan pupuk bersubsidi,” tukasnya.
Hal senada juga diungkapkan Jabal Arfa, Kades Jene Tallasa Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto, bahwa kelangkaaan pupuk juga sangat dirasakan masyarakat di desanya. Sementara mengenai harga pupuk yang disalurkan ke kelompok tani, dari agen memberikan harga sekitar 125 ribu rupiah per sak yang berisi 50 kilo.
“Dan ini saat kami dari aparat desa mengadakan pemantauan langsung ke semua tani di Desa Jene Tallasa, dan berharap semoga kuota sekitar 6000 sak pupuk urea untuk kelompok tani di desa ini benar-benar telah tersalurkan. Kasian masyarakat petani, pupuk terkesan langka mahal lagi harganya, dan sebaiknya distributor/pengecer resmi harus ada di desa masing-masing,” paparnya.
Tak hanya itu, hal serupa juga dikemukakan Hamsah Kades Bulusuka Kecamatan Bonto Ramba Kabupaten Jeneponto, berharap kebutuhan pupuk untuk pertanian di Bulusuka kembali stabil.
“Seperti di tahun-tahun kemarin, sehingga hasil pertanian bisa maksimal demi peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat, satu KK terkadang memakai 10-20 sak kini dibatasi 3 sampai 4 sak,” paparnya.
Walau di beberapa tempat di Kabupaten Jeneponto mengeluhkan soal distribusi dan harga pupuk yang tidak sesuai harga het, terkhusus di Desa Tuju Kecamatan Bangkala Barat Kabupaten Jeneponto, penyaluran dan harga pupuk urea bersubsidi tidak menjadi soal.
Pasalnya, Pi Mart yang dikelola Ibu Kasliani, patut diacungi jempol, sebagai agen PI Mart pupuk bersubsidi di Desa Tuju, Pi Mart-nya menjual pupuk urea bersubsidi sesuai harga het, yakni, Rp.2.250 perkilo yang per saknya (50 kilo) berarti Rp.112.500.
Perihal ini diketahui berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 49 Tahun 2020 yang salah satu rinciannya bahwa harga pupuk urea dari Rp.1.800 per kilo naik menjadi Rp.2.250 per kilo, jadi harga per sak/50 kg, Rp.112.500.
“Sebagai PI Mart kami harus menjual sesuai aturan, sesuai harga het, kasihan masyarakat petani kita harus bantu demi peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kunci Ibu Kasliani yang merupakan Istri Muhammad Yunus, S.Sos Kepala Desa Tuju Kecamatan Bangkala Barat Kabupaten Jeneponto Propinsi Sulawesi Selatan. (Tim).
Discussion about this post