Payakumbuh — Dalam sidak protokol kesehatan ke berapa sekolah yang dilakukan Sekretaris Daerah Rida Ananda, Rabu (20/1), terungkap laporan dari Kepala SMPN 4 Payakumbuh Mardiyus kalau ada siswanya yang tinggal di rumah tidak layak huni, memperihatinkan, sehingga Sekda tersentuh dan ingin melihat langsung kondisinya.
Bersama Kasatpol PP Devitra dan Sekretaris Camat Payakumbuh Barat Zailendra, Sekda mendatangi rumah dua siswa tersebut, Romi Saputra, siswa kelas IX-5 berdomisili di Kelurahan Payolansek dan Zahara Permata Sari, siswi kelas VIII-2 tinggal di Kelurahan Bulakan Balai Kandi.
Di kediaman Romi, Sekda mendapati siswa tersebut tinggal bersama Ayah dan Ibunya di rumah kontrakan kecil, karena kondisi ekonomi mereka, Ayang ayah Romi dan Guslinar Ibunda Romi terpaksa tinggal di kontrakan murah, bahkan dari paparan lurah, rumah kontrakan tersebut tergolong tidak layak huni, sementara untuk mencari kontrakan yang layak, mereka tidak sanggup.
“Kondisi ekonomi mereka cukup sulit, ayahnya bekerja serabutan, ibunya juga bekerja sebagai buruh harian di usaha sanjai di Payolansek, tapi karena rumahnya bukan milik mereka, Pemko tidak bisa merehab lewat program di dinas Perkim, maka kita coba carikan jalan bagaimana membantu mereka mendapatkan rumah yang layak,” kata Sekda Rida.
Sekda juga mendapati keluarga Zahra Permata Sari, siswi kelas VIII-2 yang tinggal di Kelurahan Bulakan Balai Kandi, bersama ibunya Ani Ermawati yang bekerja seharian penuh menghidupi 5 orang anaknya, ayahnya bekerja sebagai supir angkutan pengiriman barang yang terkadang ada orderan kadang tidak, itupun pulangnya sekali seminggu.
Kedua siswa tersebut tergolong anak berprestasi di sekolah, diinformasikan kepada Sekda kalau kedua keluarga itu adalah perantau dari luar kota yang sudah lama tinggal dan menetap di Payakumbuh, bahkan sudah berKTP Payakumbuh selama belasan tahun. Mereka juga sudah terdata sebagai penerima bantuan sembako dan PKH.
“Merek sudah menjadi warga kita, memang orang perantau yang kurang mampu saat mencari penghidupan di Payakumbuh, mereka tidak punya tanah apalagi biaya membuat rumah, maka kalau kondisinya seperti ini, butuh support dari lembaga terkait, kita di pemerintahan tentu tak ingin juga lepas tangan,” kata Sekda.
Hal ini, menurut Sekda, Wali Kota Riza Falepi menegaskan jangan sampai ada warga Payakumbuh yang rumahnya tidak layak huni. Masih ada cara seperti berswadaya untuk mengusahakan dicari tanah yang bisa ditempati keluarga itu.
Rencana Sekda dengan OPD akan menyumbang bersama-sama, dan nanti diusahakan membangun rumah yang layak, tidak menutup kemungkinan bantuan-bantuan lain seperti Baznas, atau lembaga lain juga dapat membantu keluarga itu.
“Namun, ini harus serius kita gotong royongkan bersama, kita minta juga camat dan lurah agar memperhatikan kondisi seperti ini. Jangan biarkan saja, tapi carikan jalan, karena kita ini pelayan masyarakat, harus peduli kita urusan ini. Karena rumah merupakan tempat berlangsungnya kehidupan dan menjadi kebutuhan mendasar setiap orang, jangan ada lagi warga tak punya tempat tinggal layak, itu pesan wali kota,” kata Sekda.
Kepala SMPN 4 Payakumbuh Mardiyus menyampaikan kedua siswanya itu merupakan anak terbaik di sekolah, mereka tergolong siswa yang cukup berprestasi, nilainya diatas rata-rata dan memiliki sikap prilaku baik di sekolah. Wali kelasnya juga sayang kepada mereka, karena hal itu.
“Kami juga pernah menggalang donasi bersama guru untuk membantu keluarga dua siswa kita tersebut. Dengan perhatian dari Pemko Payakumbuh, kami sampaikan apresiasi setinggi-tingginya, semoga mereka dapat dibantu oleh donatur-donatur lainnya, barakallah,” kata Mardiyus. (Humas)
Discussion about this post