Payakumbuh — Masih didominasi tenaga pendidik, Payakumbuh terus mendapatkan peningkatan kasus positif Covid-19. Prediksi dinas kesehatan setempat akan terus bertambah, karena saat ini baru setengah dari target 3600 guru dan tenaga pendidik yang dites swab.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh dr. Bakhrizal didampingi Kabid Kesehatan Masyarakat Fatma Nelly kepada media via whatsapp, Rabu (20/1), menerangkan ada 14 orang ditemukan positif Covid-19. Sementara itu, tiga orang sembuh, ada Rulyana Andini, 24 tahun, perempuan warga Payolansek, kemudian Herlina Riswandi, 36 tahun, warga Lingkungan Balai Jariang, Payakumbuh Utara, lalu Mira Kurnia, 43 tahun, warga Lingkungan Balai Gurun Balai Tongah Koto.
Mereka yang ditemukan positif Covid-19 adalah :
Y, 36 tahun, Perempuan, warga Balai Tongah Koto (Balai Jariang), Guru SMAN 3 Payakumbuh
W, 47 tahun, Perempuan, warga Tigo Koto Dibaruah (Nan Kodok), Guru PAUD Nusa Indah
FS, 45 tahun, Рerempuan, warga Tiakar, Guru SMAN 1 Payakumbuh
Z, 55 tahun, Perempuan, warga Tigo Koto Diate, Guru SMPN 4 Payakumbuh
E, 53 tahun, Рerempuan, warga Koto Baru, Guru TKIPHI
JA, 48 tahun, Perempuan, warga Padang Tangah Payobadar
RL, 31 tahun, Рerempuan, warga Sungai Durian, Perawat Yarsi
LN, 70 tahun, Perempuan, warga Tanjuang Gadang Sungai Pinago, Ibu Rumah Tangga
HK, 37 tahun, Lelaki, warga Tanjuang Gadang Sungai Pinago, Swasta
YA, 41 tahun, Perempuan, warga Tanjung Gadang Sungai Pinago, Karyawan BUMN
LFM, 12 tahun, Рerempuan, warga Tanjuang Gadang Sungai Pinago, Pelajar
MF, 27 tahun, Lelaki, warga Kubu Gadang Payakumbuh Barat, Guru SMKN 4 Payakumbuh
ES, 43 tahun, Perempuan, warga Koto Kociak Kubu Tapak Rajo (Labuah Baru), Guru MAN 2 Payakumbuh
SMP, 38 tahun, Рerempuan, warga Padang Tangah Balai Nan Duo, TU SMPN 8 Payakumbuh
Dari info yang diterima media, didapatkan data Dinkes Payakumbuh, Rabu (20/1).
Suspek : 2
Kasus konfirmasi : 692
Sembuh : 597
Isolasi : 84
Rawat : 2
Meninggal : 9
KE : 34
Discarded : 11.295
Total swab : 12.622
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Payakumbuh Rida Ananda menerangkan, menindaklanjuti rapat evaluasi pelaksanaan sekolah tatap muka, Selasa, (19/1) lalu, banyak ditemukan pasien positif Covid-19 dari kalangan tenaga pendidik. Pemko Payakumbuh akan terus melakukan sidak protokol kesehatan ke sekolah-sekolah.
Selain membentuk kampung tangguh, pemko juga akan membantuk sekolah tangguh. Karena saat ini sekolah tatap muka sudah diberlakukan, konsekuensi dari mengabaikan protokol kesehatan adalah anak-anak didik terpapar Covid-19. Pemko aware dengan hal itu.
“Protokol kesehatan adalah kunci utama memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Ini harus menjadi perhatian kita semua. Pihak sekolah, wali murid, dan pemerintah melalui instansi terkait harus memastikan 3M berjalan baik. Memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak,” kata Rida, Rabu (20/1).
Sekda menekankan agar kepala sekolah harus agak nyinyir, beri sanksi guru yang tidak disiplin, karena taruhan bagi Pemko Payakumbuh saat ini untuk melanjutkan sekolah tatap muka.
“Kita sudah lakukan rapid test terhadap ribuan guru-guru yang ada, dan terhadap yang reaktif dilakukan swab, hasilnya tentu saja banyak juga yang didapatkan positif. Bisa-bisa nanti zona kita berubah menjadi merah, ini kan akan jadi bumerang juga bagi Kota Payakumbuh, kita tidak bisa lagi melakukan sekolah tatap muka, ini harus mendapatkan perhatian serius dari seluruh unsur terkait,” terangnya.
“Kalau kita zona merah lagi. Kita tidak akan bisa sekolah tatap muka lagi. Tujuan kita membentuk sekolah tangguh untuk menghindari hal itu. Mari kita lakukan kebiasaan 3M secara terus menerus. Mari kita motivasi guru-guru untuk tidak takut melakukan rapid tes dan kalau reaktif lakukan swab,” pungkasnya. (Relis)
Discussion about this post