Bukittinggi, reportaseinvestigasi. Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A yang berada di Lambah, kapasitasnya hanya untuk 242 orang warga binaan (WB), namun kenyataannya jumlah penghuninya mencapai 681 orang, atau lebih tiga kali lipat seharusnya.
Dari jumlah itu pengawasan WB Lapas Bukittinggi itu pun hanya dilakukan oleh 62 orang petugas, termasuk Kepala Lapas (Kalapas) sendiri.
Dengan keterbatasan tersebut, Kalapas Kelas II A Bukittinggi, Marten pada pertemuan dengan pengurus dan anggota PWI Bukittinggi Kamis (17/12) siang tadi, dalam penanggulangan pandemi Covid 19 cukup berhasil.
“Alhamdulillah, dengan ‘over capasity’ itu sampai kini tidak ada warga binaan kami yang terpapar Covid 19”, jelas Marten sembari menambahkan bahwa yang sempat terkonfirmasi positif hanya dua orang petugas, namun sekarang sudah sehat.
Keberhasilan mengatasi Covid 19 itu, menurut Marten, karena secara ketat dan disiplin menerapkan protokol kesehatan (Prokes).
Terhadap WB, tambah Marten, kendati tidak diwajibkan memakai masker, namun yang diutamakan menjaga kebersihan, karena mengatur jarak hanya dilakukan dengan membuat tempat tidur bertingkat, sehingga mampu mengurangi kontak antar WB.
Dan selama Covid 19 ini, sesuai dengan SOP yang diturunkan oleh Dirjen Pemasyarakatan (Pas), para tamu tidak dibenarkan untuk bertamu. Kontak yang dikhawatirkan menjadi sarana penyebaran virus Corona itu.(Pon)
Discussion about this post