Malang – Begitu miris jalannya pelaksanaan Pilkada Malang yang digelar serentak pada Rabu pagi tadi, (09/12/2020).
Bagaimana tidak, target kehadiran DPT yang diharapkan mampu naik, justru jauh api dari panggang. Jangankan 50 persen tingkat kehadiran DPT dalam menyalurkan aspirasinya pada tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pilkada Malang, justru harapan itu anjlok alias melempem.
Seperti di TPS 03 Desa Pandanlandung, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Dari total DPT 448, hanya 190 pemilih yang menyalurkan aspirasinya. Selebihnya, DPT tidak hadir ke TPS.
“Tingkat kehadirannya memang turun drastis. Pengalaman saya selama menjadi bagian penyelenggaraan pemilihan, baik Pilleg hingga Pilgub, Pilkada ini yang memang sangat menurun tingkat kehadirannya. Bahkan, bisa hampir 75 persen,” kata Ketua KPPS, Nurhudin.
Menurunnya animo pemilih ke TPS, Nurudin memperkirakan, salah satu efeknya adalah dari Covid-19. Disamping, sosialisasi KPU yang memang kurang.
“Padahal dari segi antisipasi penyebaran Covid-19, semua sudah diantisipasi dengan baik. Mulai diberikan kaos tangan bagi pemilih, hingga standar protokol kesehatan yang lain,” lanjutnya.
Melempemnya tingkat kehadiran DPT, pun juga ditemukan di TPS 04 Desa Pandanlandung, Kecamatan Wagir. Di TPS itu, dari 426 daftar pemilih, hanya 164 orang yang menyalurkan hak pilihnya. Selebihnya, tidak datang ke TPS.
“Dari total DPT 426, hanya 164 pemilih yang mencoblos,” kata KPPS 04, Wahyudi.
Padahal kehadiran DPT dalam pemilihan ini sangat menentukan pemimpin daerah dimasa lima tahun kedepan. (Ira)
Discussion about this post