Kota Solok – Guna memperoleh informasi capaian kinerja perbaikan gizi masyarakat secara cepat, akurat, teratur, berkelanjutan dan dapat dipertanggung jawabkan, Dinas Kesehatan Kota Solok, lakukan monitoring pada Rabu (2/12) di aula Dinas Kesehatan Kota Solok.
Acara tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan yang diwakili oleh Kabid Pengendalian penyakit dan Kesehatan masyarakat dr. Pepy Ledy Soffiany dan Kasi Kesehatan keluarga dan Gizi Masyarakat, Ns. Aprinur Azwira, S.Kep beserta staf, diikuti oleh 55 orang yang terdiri dari 4 Kepala Puskesmas di Kota Solok, Pengelola Program Gizi, Pengelola Program Kesehatan Lingkungan, dan petugas Pustu Poskeskel di Kota Solok.
dr. Pepy Ledy Soffiany mengatakan, “percepatan perbaikan gizi masyarakat diprioritaskan pada percepatan stunting dengan target penurunan prevalesi stunting adalah 14% dan waiting 7% ditahun 2024, dalam rangka upaya penurunan stunting dan wasting maka disusun indicator kinerja program (IKP) dan indicator kinerja kegiatan (IKK) dalam rencana strategis kementerian kesehatan”.
“Untuk menjawab tantangan tersebut diperlukan kegiatan perbaikan gizi masyarakat yang dimonitor dan di evaluasi secara berkala melalui surveilans gizi yang meliputi indicator masalah gizi dan indicator kinerja program gizi, dengan demikian salah satu upaya percepatan penurunan stunting dilakukan melalui penguatan surveilans gizi,”.
Untuk memperoleh informasi capaian kinerja perbaikan gizi masyarakat secara cepat, akurat, teratur, berkelanjutan dan dapat dipertanggung jawabkan, perlu dilaksanakan kegiatan surveilans gizi oleh pemerintah daerah kabupaten atau kota, pemerintah daerah provinsi dan pemerintah pusat.
“Upaya perbaikan gizi masyarakat sebagaimana disebutkan dalam undang-undang tentang kesehatan, bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi perseorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi, peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi serta kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu teknologi,” tuturnya
Sementara itu Ns. Aprinur Azwira, S.Kep mengatakan ada 5 (lima) strategi yang harus dicapai, Pertama, peningkatan kesehatan ibu, anak, KB dan kesehatan reproduksi. Kedua, percepatan perbaikan gizi masyarakat. Kediga, peningkatan pengendalian penyakit. Keempat, pemberdayaan gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS). dan Kelima, penguatan sistem kesehatan dan pengawasan obat dan makanan.
Tujuan dari kegiatan tersebut untuk informasi capaian kinerja perbaikan gizi masyarakat secara cepat, akurat, teratur, berkelanjutan dan dapat dipertanggung jawabkan. Acara dilanjutkan dengan presentasi capaian program oleh tenaga gizi Puskesmas dan petugas Poskeskel dan dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. (Nisa)
Discussion about this post