Padang Pariaman — Khairul Rizki Hafizh atau biasa disapa Rizki (18), merupakan anak ke empat dari empat bersaudara dan putra dari pasangan Amiar (almh) dan Abdullah adalah warga Korong Apar Nagari Lareh Nan Panjang Barat Kecamatan VII Koto Sungai Sarik Kabupaten Padang Pariaman.
Rizki, ialah Tuna Netra yang berkesempatan menjadi salah satu kafilah mewakili Sumatera Barat (Sumbar) maju pada Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke 28 di Sumbar dalam cabang Musabaqah Hifzil Quran (MHQ).
“Adalah sebuah kehormatan bagi Kharul Rizki Hafizh mendapatkan kesempatan menjadi salah satu kafilah MTQ yang levelnya sudah nasional. Khairul Rizki Hafizh mengaku senang dan bangga bisa mendapatkan kehormatan itu,” sebut Syafrianto Tuangku Khatib Maulana guru dari Khairul Rizki di Padang Pariaman, Minggu (22/11).
Kesempatan tersebut tidak begitu saja datang tiba-tiba bagi Khairul Rizki, tuna netra kelahiran Korong Apar Nagari Lareh Nan Panjang Barat Kecamatan VII Koto Sungai Sarik Kabupaten Padang Pariaman itu, sambung Tuanku Syafrianto, Kesempatan emas tersebut datang karena prestasi yang telah diukir dan diraih sebelumnya.
Lebih jauh, Tuanku Anto menceritakan sekilas kisah dari perjuangan Khairul Rizki dimulai sejak ia berusia 4 tahun, menempuh pendidikan hingga tampil disejumlah perlombaan, mulai dari tingkat kabupaten, provinsi hingga ketingkat nasional seperti saat ini.
Sejak berusia 4 tahun, Rizki sudah menjadi piatu, lantaran sang ibu tercinta meninggal dunia. Sementara ayahnya menikah lagi sejak usianya beranjak 10 tahun dan sekarang Rizki tinggal dan diasuh oleh neneknya Nurmani.
Sejak tinggal dan diasuh neneknya Nurmani, Rizki mulai diserahkan ke TPA Darul Ma’ruf yang dididik oleh guru Anidar dan Syafrianto, dan disana Rizky mulai belajar menghafal Al Qur’an.
“Diusia yang sedini itu Rizki sudah mampu menghafal banyak surat-surat pendek yang sulit di hafal oleh anak-anak yang seusia dengannya,” tutur Syafrianto.
Rizki mulai serius menghafal Al Qur’an sejak usia 10 tahun yang awalnya menggunakan MP3. Melihat keseriusan Rizki dalam menghafal Al Qur’an iapun dibelikan Alquran digital oleh pamannya dan alhamdulillah sampai sekarang hafalannya sudah 30 juz.
Disamping menghafal Al Qur’an, secara mandiri Rizki juga mendapatkan gemblengan ilmu agama dari guru-guru dari pondok pesantren Nurul Yaqin Ambung Kapur dan selalu diikutkan dalam setiap perlombaan.
“Walaupun dengan keterbatasan fisik yang dimiliki oleh Rizki, namun itu tidak menjadi halangan bagi Rizki untuk bersaing dengan anak-anak normal lainnya, dan itu terbukti dengan Raihan prestasi yang sudah diukir oleh Rizki,” jelasnya.
Banyak prestasi yang sudah didapatkan Rizki sesuai dengan bakatnya seperti Juara 1 MTQ cabang Hifzhil Quran 5 juz non tilawah Tingkat Provinsi Sumbar di Kota Pariaman. Juara 1 MTQ cabang Hifzhil Qur’an 10 Juz Tingkat Provinsi Sumbar di Kota Solok. Juara 1 MTQ cabang Fahmil Qur’an tingkat Kabupaten di Kec.Batang Gasan. Juara 1 Hafiz Quran 10 Juz antar Pondok Pesantren Tingkat ASEAN di Jakarta. Juara 3 cabang Hifzil Qur’an 20 juz MTQ Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta. Pemenang Gerakan 2.000 Hafiz yang diadalan oleh Yayasan Darul Rizki Pratama di Padang. Juara 2 Hifzhil Quran 5 Juz non tilawah tingkat Provinsi di Kota Sawahlunto dan terakhir Juara 3 Musabaqah Hifzil Quran MTQ Nasional ke 28 di Sumbar 2020.
“Prestasi yang diraih Khairul Rizki ini sangat luar biasa, kita akan terus mendukungnya untuk ikut pada perlombaan yang lebih tinggi lagi,” jelasnya.
Pada MTQ Nasional ke 28 di Sumbar 2020 kemaren, Khairul Rizki merupakan kafilah Sumatera Barat yang memiliki keterbatasan cacat netra, berhasil memasuki babak final cabang lomba Hifdzil Qur’an 10 Juz di Venue 5 Kampus Batiturrahmah Padang, Kamis, 19 November 2020.
Di babak semi final, Khairul Rizki berhasil meraih peringkat pertama pada cabang lomba hafalan 10 Juz putra. Ia bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah kepadanya atas karunia mampu menghafal Al-Qur’an sejak umur sepuluh tahun.
Rizki sendiri baru berumur 18 tahun dan tuna netra sejak lahir. Ini merupakan kali pertama ia mengikuti MTQ Nasional. Ia telah hafal Al-Quran 30 juz, dengan menggunakan bantuan Al-Quran digital.
“Sebelum setor hafalan kepada ustadz, saya belajar menghafal memakai Al-Qur’an Audio digital yang memakai pena itu, bila pena ditekan akan mengeluarkan suara qori sedang membaca Al Qur’an, nah dari situ saya menyimak dan menghafalnya,” ungkap santri asal Ponpes Nurul Yaqin Ambung Kapur Padang Pariaman itu.
Rizki yang siap berkompetisi dengan kafilah-kafilah yang bermata normal itu membagi trik dalam mencapai keberhasilannya, diantaranya selalu berhajat meminta pertolongan kepada Allah dan sungguh-sungguh dalam mengulangi hafalannya.
“Keberhasilan yang diperoleh ini semua merupakan pertolongan Allah dan hasil motivasi, bimbingan para ustadz dan keluarga terkhusus nenek,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Kementrian Agama (Kakanmenag) Padang Pariaman Helmi, mengaku sangat bangga dan terharu dengan Khairul Rizki Hafizh yang mengharumkan Padang Pariaman dan berhasil keluar sebagai juara 3 Nasional pada ajang MTQ Nasional ke XXVIII di Padang Sumatera Barat.
“Walau tuna netra, namun tekad dan semangatnya luar biasa untuk menghafal al quran, alhamdulilah. Semoga semangatnya juga dapat memotivasi anak-anak di Padang Pariaman, sehingga lahirlah para hafiz dan hafizah terbaru dan terbaik berikutnya,” jelas Helmi. (Syh)
Discussion about this post