Pesisir Selatan – Dinas Kehutanan Sumatera Barat bersama sejumlah pejabat di Kabupaten Pesisir Selatan serta Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) turun ke Kambang guna menelusuri untuk mencari tahu penyebab banjir yang terjadi akibat meluapnya Sungai Batang Kambang pada Sabtu (31/10).
“Pada hari ini kami bersama pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan menelusuri hulu sungai Batang Kambang serta hutan yang gundul akibat pembukaan areal berladang,” kata Kepala Dinas Kehutanan Sumbar Yozarwardi Usama Putra di Nagari Kambang Utara, Kecamatan Lengayang, Pesisir Selatan, Kamis (5/11).
Berdasarkan hasil peninjauan penyebabnya karena pembukaan areal berladang, solusi yang ditempuh dua opsi yakni penegakan hukum dan pola kerjasama dengan masyarakat. Selain adanya warga yang berladang di dalam taman nasional juga terdapat aktiviitas “ilegal logging”.
Sementara itu, Asisten II Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Pemkab Pesisir Selatan, Mimi Riarti Zainul menyebut banjir yang terjadi akibat meluapnya sungai Batang Kambang berdampak terhadap 3.988 kepala keluarga serta menyebabkan 55 unit rumah rusak parah di Kecamatan Lengayang.
“Dengan adanya kegiatan ini kami berharap ditemukannya jalan keluar yang baik, yang tidak memberatkan masyarakat namun disatu sisi mampu meminimalkan terjadinya banjir,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu juga hadir sejumlah pejabat di Pemkab Pesisir Selatan diantaranya Kepala Bapedda, Kepala Dinas PSDA, Kepala BPBD serta Kepala KPHP Pesisir Selatan, Madrianto dan lainnya. (Robi)
Discussion about this post