SAWAHLUNTO – Defisit anggaran pada Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) tahun anggaran 2021 kota Sawahlunto capai Rp102,5 milyar. Dan menjadi sorotan dewan pada Rapat Paripurna yang dipimpin Ketua Eka Wahyu, Wakil Ketua Jaswandi dan Elfia Rita Dewi, Rabu (4/11/2020).
Sekretaris Fraksi PKPI DPRD Sawahlunto Masril menyatakan dalam posisi total belanja APBD kota Sawahlunto tahun anggaran 2021 sebesar Rp712,9 milyar jika dikurangi dengan pendapatan sesuai KU PPAS yang pendapatan transfernya sebasar Rp592,9 milyar angka defisitnya sudah sebesar Rp53,9 milyar.
“ Jika total belanja APBD kota Sawahlunto tahun anggaran 2021 sebesar Rp712,9 milyar dikurangi dengan pendapatan sesuai data dari portal kementrian keuangan sebesar dana transfer diterima Pemerintah kota sebesar Rp519,1 milyar maka angka defisit APBD 2021 sudah sebesar Rp102,5 milyar” kata Masril
Masril mengingatkan jika batas maksimal defisit APBD tahun 2021 melebihi 5 persen, sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 121/PMK.07/2020 butuh tambahan pendapatan persetujuan dari Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan sebelum tahap evalusai Gubernur.
Sorotan juga disampaikan Jhoni warta Juru Fraksi PPP, Demokrat dan Perindo. Politisi Partai Demokrat ini menyatakan sesuai dengan Permendagri Nomor 64 tahun 2020 tentang pedoman penyusunan APBD tahun 2021. Dimana defisit ditetapkan paling tinggi 5 persen dari total APBD ini.
“ kalau pada APBD tahun ini adanya penurunan penerimaan daerah, defisit anggaran diperkirakan Rp102 milyar lebih” kata Jhoni Warta
Jhoni Warta berharap kepada pemerintah daerah untuk berhati-hati dalam mengurangi dan menghilangkan kegiatan. Jangan sampai kegiatan yang prioritas terhilangkan sedangkan kegiatan yang kurang prioritas tetap dipertahankan.
“ apalagi dengan waktu pembahasan yang sangat pendek, ini semua tergantung pada penguasaan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TPAD) dan Organisasi Pengkat Daerah (OPD)” katanya.(inv.02)
Discussion about this post