Bukittinggi, R.INVESTIGASI. Sempat dikunci (luckdown), pariwisata Bukittinggi menjadi mati. Setelah dibuka pacsa perberlakuan Perbatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) bersama kota dan kabupaten lainnya di Sumatera Barat (Sumbar), kunci itu dibuka kembali. Pelan tapi pasti, pengunjung mulai berdatangan.
Pelonggaran untuk masuk ke Bukittinggi terutama ke objek-objek wisata pun tak perlu harus di test Rspud apalagi swab terlebih dahulu. “Ya, kita kembali membuka diri menerima tamu dengan memberikan kelonggaran tanpa test Rapid segala macam”, tutur Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bukittinggi Yuen Karnova,SE kepada awak media.
Namun dibalik pelonggaran itu, Yuen menegaskan, bahwa untuk masuk ke objek-objek wisata berbayar khususnya di kota Bukittinggi penerapan protokol kesehatan merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar.
Mulai saat hendak membeli tiket atau kartu, tambah Sekda, setiap pengunjung harus mencuci tangan terlebih dahulu di tempat yang sudah disediakan, dan untuk dapat masuk ke objek wisata haruslah pakai masker. “Siapa pun yang ingin berkunjung ke objek wisata berbayar jangan harap bila tidak memakai masker”, tegas Yuen lagi.
Begitupun saat berada di objek wisata berbayar juga harus menjaga jarak satu sama lain. Prokes ini disejalankan dengan pembatasan jumlah pengunjung yang diperankan masuk, meski saat libur panjang ini cukup banyak pengunjung yang ingin masuk ke objek wisata seperti kebun binatang, benteng dr Cock serta taman Panorama yang memperlihatkan keindahan alam ngarai Sianok. (Pon)
Discussion about this post