Kayutanam, Padang Pariaman – Program Mendorong Inisiasi Ekonomi Hijau Oleh Petani Perempuan dan Pemuda dalam Sektor Pertanian Berkelanjutan di Indonesia (ECHO-Green) yang didukung oleh Uni Eropa adalah program bersama konsorsium.
Dimana Penabulu sebagai koordinator konsorsium yang bekerjasama dengan lembaga ICCO, Konsil LSM Indonesia, dan KPSHK sebagai anggota konsorsium.
Program ini akan dilaksanakan dalam periode tiga tahun (1 Januari 2020 – 31 Desember 2022) yang bertujuan mempromosikan inisiatif ekonomi hijau oleh petani perempuan dan pemuda dalam meningkatkan produktivitas pertanian, keamanan pangan, peluang pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, sebagai upaya mendukung pencapaian SDG2, SDG5 dan SDG8 di Indonesia.
Berkaitan dengan itu, Konsil LSM Indonesia mengadakan pelatihan Penyusunan RTRW Nagari berbasis Perempuan dan Pemuda untuk Pertanian Berkelanjutan. Untuk wilayah kabupaten Padang Pariaman bertempat di kampus INS Kayu Tanam, selama 4 hari (28-31 Oktober 2020). Yang diikuti peserta pelatihan sebanyak 60 orang, terdiri dari utusan Pemerintah Daerah (Dinas Pertanian, PUPR, Bappeda dan DPMD), Camat (Lubuk Alung, Ulakan Tapakis dan Batang Anai) dan 2 orang utusan dari 25 nagari yang menjadi lokasi program ECHO Green di kabupaten Padang Pariaman. Sedangkan sebagai Narasumber Dr. Ir. Eri Gas Ekaputra MS dari Fakultas Pertanian Unand Padang dan Tim Ahli Land-us planning dan GIS dari Konsil LSM Indonesia.
Ketika ditemui usai acara pembukaan Rabu (28/10), Manajer Program Konsil LSM Indonesia Ramadhaniati menjelaskan, kegiatan pelatihan yang mengambil topik “Perencanaan Tata Ruang dan Tata Guna Lahan Nagari yang Inklusif” ini, bertujuan untuk membentuk embrio/kader yang berfungsi sebagi fasilitator lokal dalam perencanaan tata ruang dan tata guna lahan di masing-masing Nagari.
Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk menciptakan ruang kerja kolaboratif bagi aktor kunci, dalam mengidentifikasi permasalahan dan penemuan solusi. Khususnya dalam tata ruang dan tata guna lahan Nagari, yang menjamin hak ekonomi kelompok tani perempuan dan pemuda. Ujar Rahmadhaniati didampingi Lusi Angrayni koordinator kecamatan.
“Dengan pelatihan ini diharapkan, adanya peningkatan pengetahuan kader terkait dengan Penyusunan RTRW Nagari, terkumpulnya Data dan Informasi dalam penyusunan RTRW Nagari di 3 Kecamatan. Kemudian, adanya Kader Echo Green disetiap Nagari yang mampu menjadi Fasilitator/penghubung dalam memfasilitasi Nagari terutama dalam penyusunan RTRW,” ujar Rahmadhaniati mengakhiri pembicaraan.
Metode Pelatihan, dilakukan melalui kegiatan tatap muka dengan memperhatikan standar kesehatan dan pedoman penanganan pencegahan penyebaran covid-19. Yakni dengan menjaga jarak dan proteksi berupa penggunaan masker/pelindung wajah dan penyesuaian sanitasi lainnya. (AS)
Discussion about this post