Bukittinggi, R.INVESTIGASI. Mulai Rabu (28/10), libur panjang dimulai untuk selama lima hari. Bagi Bukittinggi, hari-hari libur seperti itu identik dengan keramaian dengan kedatangan wisatawan sesuai dengan fungsinya sebagai Kota Wisata. Menghadapi suasana begini, Pemko Bukittinggi melalui Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) menyatakan kesiapan.
“Keramaian pada hari libur, sudah menjadi kondisi insidentil, apalagi sebelum berlangsungnya pandemi Covid 19, sehingga pada perbelakuan adaptasi kehidupan baru, kita tinggal menyesuaikan dengan aturan dan protokol kesehatan”, jelas Kepala Dinas Parpora Bukittinggi, Drs.Supadria,M,Si saat dihubungi di ruang kerjanya, Selasa (27/10) siang tadi.
Menurut Supadria, ketika mulai terjadinya pandemi Covid 19, objek-objek wisata di Bukittinggi sempat ditutup. Setelah masa pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), baru dibuka kembali, sehingga Bukittinggi kembali “diserbu” pendatang, terutama di kawasan pedestarian taman jamgadang yang terbuka.
Maka sesuai dengan pemberlakuan protokol kesehatan, tambah Supadria, penerapan Prokes yang dapat diterapkan pada objek wisata berbayar serta hotel dan restoran. Dan khusus menyambut libur panjang lima hari pada pekan ini, Disparpora Bukittinggi, khusus telah mempersiapkan langkah antisipatif.
Selain tetap melaksanakan pemeriksaan suhu tubuh dan harus memakai masker, khusus menghadapi libur panjang ini, Disparpora, jelas Supadria, juga melakukan penyemprotan cairan disinfektan pada lokasi dan benda-benda yang dinilai dapat menjadi media penularan virus Corona tersebut.
Memperkirakan akan terjadi peningkatan pengunjung pada objek wisata berbayar khususnya, seperti taman Panorama, kebun binatang dan benteng dr Cock, pihak Dispapora Bukittinggi menambah tenaga untuk pengawasan terhadap pengunjung pada lokasi-lokasi di atas, sehingga dapat memantau jumlah dan ulah pengunjung. (Pon)
Discussion about this post