Reportase Investigasi.com Jakarta
Politisi Partai Bulan Bintang DKI Jakarta, Ical Syamsudin geram pasalnya muncul pernyataan sinis dari mantan politisi Partai Demokrat melalui akun Tweeter nya itu dengan menyebut jika benar pernyataan kalo pelajar yang peduli terhadap perkembangan bangsa dan perlu dirangsang bedapa bodohnya Anies, paparnya dia.
Ungkap Ferdinan pada cuitan tweetnya seperti ini “Maaf Nies, jika ini benar Anda bicara seperti ini, betapa bodohnya ternyata Anda. Hanya nadibmu yang sedang bagus jadi Gubernur dan pernah jadi Menteri meski dipecat,” tulis dia di akun tweeternya.
Menanggapi hal itu sontak Politisi Partai Bulan Bintang DKI Jakarta Ical Syamsudin geram dan turut mengecam cuitan Ferdinan Hutahaen yang gagal paham itu.
Menurut bang Ical ungkapan perasaan Ferdinan yang di publish kedalam tulisannya itu justru menunjukan diri dia pada situasi belum move on. Harusnya Ferdinan yang sudah tidak lagi dianggap penting di lingkungan partai demokrat move on dong agar tak dianggap sebagai kader atau politisi yang prustasi. Minggu 18/10/2020
“Jadi menurut saya memang ada situasi belum move on dan terkesan baper (bawa perasaan). Jadi dia belum bisa merelakan diri dari kehilangan posisinya dilingkungan Partai Demokrat bahkan sikap frustasinya cenderung di tonjolkan, justru saya menilai Ferdinan tidak leboh seorang pecundang yang berharap posisi dan cari muka kepada penguasa.” Ungkap Ical Syamsudin
Justru Ferdinan tidak sadar diri bahwa saat Pilgub DKI dirinya turut mendukung pasangan Anies-Sandi lantaran dia tidak berposisi apapun dilingkungan Pemprov yang begitulah akhirnya nampak uring-uringan tidak karu-karuan.
“Saya tersinggung lho atas pernyataan yang dipaparkan Ferdinan dengan mengatakan Anies Bodoh !. Berarti Dia sudah menjeneralisasikan mayoritas warga DKI Jakarta juga Bodoh karena Anies notabene nya adalah Gubernur pilihan Warga DKI Jakarta.
Justru apa yang di sampaikan Anies terkait pelajar yang turun dalam aksi demo menolak Omnibus Law UU Cipta Lapangan Kerja (Ciptaker) mengarah kepada usulan solutif dan cerdas kepada pihak penyelenggara pendidikan sekolah dan saya sangat setuju dan membenarkan hal itu.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan tak setuju apabila pelajar yang ikut demo menolak Omnibus Law Undang-undang (UU) Cipta Kerja (Ciptaker) harus dikeluarkan dari sekolah atau Drop out (DO). “Saya selalu sampaikan, sudah tidak zaman lagi kalau anak yang bermasalah malah dikeluarkan dari sekolah, salah itu,” kata Anies di Jakarta, Rabu (14/10/2020) malam. “Berbeda dari orang dewasa, kalau orang dewasa itu melakukan langkah yang salah, dia silakan dihukum,” tambahnya. Seharusnya kata dia, apabila pelajar melakukan kesalahan, sebaiknya ajak berdialog, diberikan pendidikan dan perhatian yang banyak dari sekolah maupun orang tua. Bukan malah mengeluarkan mereka dari sekolah. Bila perlu, kata Anies, jika sekolah telah memulai belajar tatap muka, gurunya dapat memberi mereka tugas untuk melakukan kajian mengenai UU Ciptaker. “Nanti kalau sekolahnya sudah mulai nanti gurunya bisa kasih tugas kok. Kaji ini soal UU Cipta Karya [Cipta Kerja], di mana letak yang menurut Anda harus diperbaiki, di mana letak menurut Anda yang tidak disetujui,” jelasnya. Menurut Anies menjadi hal yang bagus apabila terdapat anak-anak yang peduli terhadap kondisi bangsanya sendiri, seperti tak setuju dengan adanya Omnibus Law UU Ciptaker. Namun, ketidaksetujuan para pelajar itu tetap harus diarahkan dengan memberikan tugas yang mendidik. “Kalau ada anak yang mau peduli bangsanya, kita suka. Kalau ada langkah yang dikerjakannya salah, ya dikoreksi. Prinsip dengan educational nanti sekolahnya yang memberikan tugas,” pungkasnya.
Lantas, dimana letak Kebodohannya Anies seperti yang di tulis Ferdinan Hutahean itu?, justru sy balik bertanya. Kalo Ferdinan madih belum Move on dan cenderung sok tahu dia. Memangnya Dia siapa dan Sekolah dimana?. Makanya kalo sekolah di saat jam belajar guru tengah menerangkan pelajaran di depan papan tulis, Ferdinan jangan mengahadap belakang. Belajar kok hadap belakang. Ya itulah hasilnya hati ini, politisi model Dia madih dikatakan karbitan dan terbelakang. Tegas bung Ical, Aktivis Pegiat Anti Korupsi tersebut.
TIM/AMR
Discussion about this post