Malang – Beredarnya pernyataan dari Kamim Tohari anggota DPRD Kota Batu dari fraksi PDI Perjuangan di salah satu akun Facebook (FB) dan status WhatsApp (WA) yang mengatakan, “Ya ALLAH LINDUNGILAH MEREKA dr mahasiswa2 bermoral bobrok dan bermental premanisme..yg di duga selalu pakai narkoba”.
Pernyataan tersebut memicu kegaduhan dan kontroversi di sosial media yang menjadi bahan obrolan netizen, Sabtu (10/10/2020).
Tak hanya itu, bahkan di group WhatsApp Forum Rembug Warga Batu (FRWB) pun juga tengah ramai menjadi perbincangan anggota group.
Tak pelak, karuan saja postingan tersebut sempat menjadi viral, sehingga membuat geram beberapa mahasiswa.
Atas apa yang dilakukannya itu, Kamim sapaan akrabnya pada akhirnya di periksa oleh Satreskrim Polres Batu.
Kasatreskrim Polres Batu AKP Jeifson Sitorus, SH membenarkan terkait pemeriksaan tersebut.
“Ya, benar saat ini yang bersangkutan telah menjalani pemeriksaan di Mapolres Batu, kami juga masih mendalami apa maksud dan tujuannya,” kata Jeifson kepada awak media, saat dihubungi melalui sambungan telepon, pada Jumat (9/10/20).
Usai menjalani pemeriksaan, Kamim Tohari menyampaikan kepada awak media, bahwasanya apa yang telah dilakukannya itu sebagai bentuk rasa empati kepada Aparat Penegak Hukum (APH) dan spontanitas, serta tidak ada tendensi maupun maksud lain.
“Saya ketika mendapatkan postingan masalah unjuk rasa di depan Kantor DPRD Malang itu, merasa empati ketika melihat ada mahasiswa yang sengaja melempari aparat keaman yang menjaga,” kata Kamim Tohari, usai menjalani pemeriksaan di Mapolres Batu.
Menurutnya, pada Kamis (8/10/20) kemarin, dirinya mengaku mendapat postingan tentang masalah unjuk rasa di Kantor DPRD Kota Malang.
“Di foto dan video itu ada mahasiswa yang sengaja melempari aparat keamanan yang menjaga. Jujur, saya merasa simpati dan kasihan. Akhirnya saya tanpa sengaja dan spontan mendoakan mereka (APH), mudah-mudahan mereka diberikan perlindungan atas dari perlakuan para mahasiswa. Jadi, saya tidak ada maksud lain,” terang dia.
Meski begitu, politisi PDI Perjuangan ini menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh mahasiswa yang merasa tersinggung atas postingannya tersebut.
“Intinya saya memohon maaf yang sebesar besarnya kepada mahasiswa. Itu kesalahan saya memposting. Mudah-mudahan, ini juga menjadi suatu pelajaran buat saya,” ucapnya dalam nada penuh penyesalan.
Di tempat yang sama, Suwito, SH selaku kuasa hukum Kamim Tohari juga menyampaikan, sekaligus mengklarifikasi atas apa yang telah dilakukan oleh kliennya tersebut.
“Klien kami sudah meminta maaf kepada mahasiswa se-Indonesia, kalau memang kemarin klien kami khilaf telah menulis sesuatu dan dipolitisir sedemikian rupa, kita mohon maaf dan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi,” ucap Wito sapaan akrabnya.
Senada juga di sampaikan Sulianto, SH yang juga kuasa hukum Kamim Tohari.
“Berdasarkan keterangan dari principal kami tadi memang sempat memposting selama dua menit, habis itu dia sadar dan ditarik lagi, namun terlanjur sudah dilihat oleh empat orang. Patut diduga dirubah oleh salah satu orang tadi, tapi kita gak tau siapa,” kata Suliono.
Ditambahkan Suliono, Badan Bantuan Hukum Advokasi Rakyat (BBHAR) PDI Perjuangan Kota Batu, bakal melakukan upaya hukum untuk penelusuran lebih lanjut tentang kasus kliennya tersebut.
“Pada intinya kita merasa sangat dirugikan, karena manusia itu tak luput dari kesalahan. Makanya saya sebagai tim penasehat hukum dari PDI Perjuangan Kota Batu, meminta maaf kepada rekan-rekan mahasiswa, karena ini suatu pelajaran bagi kami. Dan, ke depannya akan lebih baik lagi,” tukas dia.
Sementara itu, Asmadi selaku ketua DPRD Kota Batu ketika dikonfirmasi mengatakan, bahwa apa yang telah dilakukan anggotanya karena tidak adanya kesengajaan dan ketidaktahuan.
“Ya, kalau soal ini karena sudah ada jalurnya, jadi apa yang di posting itu memang ada sengaja yang merubahnya. Saya tadi juga di telepon Bapak Kapolres Batu, untuk mengingatkan yang bersangkutan,” jelas Asmadi.
Dirinya juga menyerukan kepada seluruh anggota DPRD Kota Batu yang lain, untuk tidak mudah memposting hal-hal yang dapat memicu kegaduhan.
Ia berharap serta menghimbau kepada anggota DPRD yang lain agar tidak gampang memposting sesuatu yang dapat memicu kegaduhan, karena Kota Batu sudah dalam keadaan kondusif.(Narto)
Discussion about this post