SAWAHLUNTO, REPORTASEINVESTIGASI.com
Indikasi pekerjaan asal jadi pada proyek lanjutan pembangunan Pasar Blok B Kota Sawahlunto yang dilaksanakan CV Laras Karya Utama, nampaknya kian hari kian terang indikasi permainan kontraktor pelaksana dalam menilep volume pekerjaan.
Sebab, buktinya dalam pantauan wartawan di lokasi, sejauh ini hasil kerja di beberapa bagian pekerjaan yang memiliki nomor kontrak : 12/CK-DPUPR/SWL-2007 itu sudah ada yang merengkah, bahkan kondisi pekerjaan di bagian lantainya pun telah ada yang retak.
Terkait buruknya hasil pekerjaan proyek lanjutan Pasar Blok B Sawahlunto memang tak urung mampu membetot perhatian, lantaran di beberapa bagian pekerjaan sudah ada yang merengkah. Tak ada yang membantah keadaan tersebut, sebuah keadaan yang mengindikasikan betapa cacatnya mutu proyek senilai Rp.2.117.927.000 ini. Pasalnya, Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Tri Darma Satria, kepada wartawan mengakui adanya beberapa bagian pekerjaan yang retak.
“Memang di beberapa bagian ada yang retak, namun itu akan diupayakan untuk melakukan perbaikan,” sebut Tri Darma Satria di kantornya, Senin (16/10). Lantas langkah apa yang akan dilakukan pemilik proyek (Dinas PUPR), menyesuaikan mutu pekerjaan yang sudah dilaksanakan pelaksana dengan gambar dan RAB?
Dia menambahkan, proyek ini mempunyai waktu pelaksanaan 240 (dua ratus empat puluh) hari kalender, dan masih ada waktu untuk melakukan perbaikan yang nantinya akan disampaikan melalui konsultan pengawas PT Wandra Cipta Engineering Consultant. “Nanti saat Provisianal Hand Over (PHO), beberapa pekerjaan yang harus diperbaiki akan selesai,” jelas Satria.
Namun sayangnya, pernyataan PPK kegiatan serta-merta dinilai tidak menjamin nilai mutu kontruksi yang diharapkan terealisasi sesuai dengan perencanaannya.
Pekerjaan lanjutan pembangunan Pasar Blok B Sawahlunto adalah paket kegiatan penataan bangunan dan lingkungan kawasan prioritas pada Dinas PUPR Kota Sawahlunto, dengan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) nomor : 05/SPMK-LPBB/CK-DPUPR/SWL-2017. Namun ironi, pelaksanaan paket kegiatan ini diduga tidak menjadikan mutu sebagai prioritas. TUM
Discussion about this post