Kota Pariaman — Kepala Rumah Sakit, dokter Sadikin Kota Pariaman, dr. Arlina Azra, Sp, Pk, mengatakan, kunjungan pasien sejak Januari-Juni 2020, (2.696) pasien. Angka paling banyak, kunjungan IGD (di luar yang meninggal) 1.390 pasien.
Hal itu disampaikan Arlina Azra, Selasa (18/8/2020) dalam suatu percakapan di ruang kerjanya. Dikatakan, terbanyak kedua kunjungan pasien, Poli Penyakit Dalam (436) orang. Setelah itu, Poli Kebidanan (167) orang. Berikutnya Poi Anak (131) orang.
Lebih jauh disampaikan perempuan kelahiran Kabupaten Solok Selatan ini, kunjungan terbanyak lainnya Poli Paru (120) orang. Selanjutnya Poli Gigi (76) dan Poli Bedah (67) serta Poli Kulit dan Kelamin (32). Di bawahnya, Poli Umum (14) dan Poli Jantung (11).
Ditambahkan, pasien rawat, paling tertinggi rawat interne (106) rawat kebidanan (64) rawat anak (46) rawat bedah (36). Menurut Arlina, peningkatan itu terjadi saat layanan RSUD Pariaman dipindahkan ke RS Sadikin Kota Pariaman, ketika wabah Covid 19 sedang masuk ke Pariaman.
“Kini sejak wabah Covid 19, sudah mulai menurun dan layanan RSUD Pariaman, sudah dikembalikan kepada semula, kunjungan juga terjadi penurunan. Sebelumnya, di RS Sadikin, belum ada Poli gigi, bedah, jiwa, kulit dan kelamin. Peningkatan itu dirasakan pada bulan Juni-Agustus 2020. Alhamdulillah, semua pasien yang datang dapat dilayani dengan baik,” ujarnya.
Disampaikan Arlina Rumah Sakit Sadikin Kota Pariaman, juga melayani Rapid Tes Covid 19 dengan biaya Rp. 150 ribu rupiah perorang berlaku untuk 14 hari.
Permintaan Ravid Tes Covid 19 ini, setiap harinya ada 40 orang.
Berbicara masalah sarana dan prasarana Rumah Sakit Sadikin Kota Pariaman, sesuai dengan Tipe D, bisa dikatakan cukup. Artinya, untuk memenuhi layanan dasar rujukan, bisa disebut sudah memadai. Tetapi yang belum punya ruangan tempat cucian mobil ambulance. Karena mobil ambulance itu tidak bisa dicuci pada tempat pencucian mobil umum. Termasuk belum ada, ruangan penimpanan jenazah.
Dituturkan dokter sepesialis anak ni, ruangan tempat penyimpanan sampah sudah dimiliki, sampai penyimpanan culcas yang dingin, sudah dimilki. Untuk pemusnahan sampah tersebut, kerjasama dengan pihak ketiga.
Soal tenaga medis yang bertugas di RS Sadikin Kota Pariaman, tenaga perawat dan bidan (51) orang kebutuhannya (54) orang, kurang (3) orang. Dengan kapasitas tempat tidur 28 unit, bisa dicukupkan dengan tenaga yang ada tersebut. Tenaga dokter umum (12) orang dan dokter sepesialis baru (3) orang sepesialis Anak, Kebidanan dan Kandungan.
Untuk layanan Poli yang belum ada dokter sepesialisnya, seperti Kulit dan Kelamin diadakan kerja sama dengan dokter rumah sakit lain yang didatangkan dari luar. “Mudah-mudahan secara bertahap dapat dilengkapi oleh Pemko Pariaman, segingga RS Sadikin bisa naik kelas menjadi Tipe C,” tutur perempuan kelahiran 1978 ini dengan ramah. (aa)
Discussion about this post