Di Sumatera Barat, hanya daerah Pasaman yang mendapatkan bantuan benih Ikan Mas Hibrida unggul dari (BRPI) Subang. Hal ini disebabkan karena Pasaman merupakan penghasil ikan mas terbesar di Sumatera Barat,”
Pasaman, R. Investigasi — Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI) Subang terus mengembangkan produk hasil riset dan inovasi yang bersifat potensial guna meningkatkan hilirisasi riset untuk kesejahteraan masyarakat.
BRPI merupakan salah satu unit kerja teknis dibawah Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) KKP yang berlokasi di Sukamandi, Subang – Jawa Barat.
Salah satu produk unggulan terbaru dari BRPI Subang yang potensial saat ini adalah meningkatkan produksi ikan mas hibrida. Ikan mas Hibrida Unggul merupakan hasil hibridisasi dari dua strain ikan mas antara lain ikan mas Majalaya, dan ikan mas Sutisna dengan pembanding uji ikan mas mustika.
Terkait hal tersebut, BRPI menyerahkan benih ikan mas Unggul kepada UPT Balai Benih Ikan (BBI) Lundar Kabupaten Pasaman sebanyak 5000 benih ikan. Dari 5000 benih ikan mas itu, sebanyak 2500 ekor merupakan benih ikan mas hibrida, dan 2500 ekor lagi ikan mustika sebagai pembanding.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kolaborasi BRPI dengan Dinas Perikanan Kabupaten Pasaman tahun 2020 ini.
“Ya benar, beberapa hari lalu kita telah menerima bantuan 5000 ekor benih ikan mas dari Balai Riset dan Pemuliaan Ikan (BRPI) Subang Jawa Barat. Dari 5000 benih ikan mas itu, 2500 ekor diantaranya merupakan benih ikan mas hibrida, dan 2500 ekor lagi benih ikan mas mustika,” ujar Kepala Dinas Perikanan pasaman M Dwi Richie pada wartawan Rabu (11/8/2020).
Kata Richie, bantuan benih ikan dari BRPI Subang untuk dikembangkan di UPT BBI Lundar ini dalam rangka uji coba strain baru ikan mas Hibrida dengan pembanding ikan mas Mustika. Apalagi UPT BBI Lundar telah memenuhi persyaratan cara pembenihan ikan yang baik (CPIB) dari KKP.
“Khusus di Sumbar, hanya daerah Pasaman yang mendapatkan bantuan benih unggul ini. Hal ini disebabkan karena Pasaman merupakan penghasil ikan mas terbesar di Sumatera Barat,” terangnya.
Dijelaskannya, pengiriman ikan mas hibrida dan ikan mustika sebanyak 5000 ekor ini merupakan tahap awal untuk riset pengembangan di Kabupaten Pasaman berbasis produk ikan mas hibrida unggul di Kabupaten Pasaman nantinya.
“Dengan kehadiran ikan mas hibrida Unggul hasil pemuliaan di Kabupaten Pasaman, kedepan diharapkan mampu berkontribusi secara nyata dalam pengembangan ikan mas hibrida di masyarakat, dengan mempersingkat waktu pemeliharaan budidaya ikan mas hibrida dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara ekonomi seiring bertambahnya income yang didapatkan” harapnya.
Ia menuturkan, uji coba strain baru ikan mas Hibrida di UPT BBI Lundar itu juga akan di awasi oleh BRPI Subang. “Namun karena kondisi covid-19 ini BRPI Subang belum bisa hadir ke Pasaman,” ucapnya.
Menurutnya, ikan mas hibrida hasil inovasi BRPI Subang ini memiliki banyak keunggulan dibandingkan ikan mas kebanyakan. Berikut ini berbagai keunggulannya seperti tahanan terhadap penyakit, gesit dan pertumbuhan cepat dibanding ikan mas jenis mustika.
“Semoga uji coba strain baru ikan mas dengan nama ikan mas hibrida dapat berlanjut di masa yang akan datang. Sehingga UPT. BBI Lundar sebagai penyedia benih unggul dan kaji terap teknologi dapat menyediakan benih unggul ke seluruh UPR dan POKDAKAN di kabupaten Pasaman nantinya, serta berdampak pada peningkatan produksi budidaya ikan mas yang unggul secara nasional dan sekaligus juga dapat meningkatkan keuntungan dan kesejahteraan para pembudidaya maupupun pengusaha atau industri yang menggunakan bahan baku ikan mas,” pungkasnya.
Selanjutnya kata Richie, harapan kita ke BRPI Subang adalah, dengan adanya strain baru ikan mas hibrida ini semoga jenis ikan mas tersebut dapat diberikan nama kedaerahan yaitu ikan mas hibrida Pasaman. (Ris/Budhi)
Discussion about this post