Pasaman Barat, R. Investigasi– Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Uang Negara (AMPUN) Pasaman Barat (Pasbar) melakukan unjuk rasa di depan Kantor Bupati Pasbar, Kamis (23/7).
Dalam orasinya Mahasiswa meminta dua tuntutan: 1. Menuntut Bupati untuk mengoperasikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pratama Ujung Gading; 2. Meminta Bupati Pasbar untuk berhentikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat, karena dianggap tidak mampu mengemban amanah yang diberikan.
Mahasiswa menilai, Pemda tidak pro rakyat, sebab tidak serius dalam proses dan pengoperasian RSUD Pratama. Mahasiswa juga menilai keterlambatan pembangunan dan pengoperasian akan membuat gedung dan alkes semakin tidak terawat.
Puluhan mahasiswa itu menilai gedung dan Alat Kesehatan (Alkes) senilai Rp4,4 miliar tidak bisa dimanfaatkan masyarakat jika belum dioperasikan.
Selaku koordinator lapangan dalam aksi demo tersebut, Warham Eka Putra menyampaikan bahwa aksi mereka ini tidak ada ditunggangi oleh politik apapun.
“Aksi kami ini tidak ada ditunggangi oleh kepentingan politik apapun, ini murni panggilan jiwa kami,” ujarnya.
Warham juga mengatakan, aksi itu juga merupakan suara hati masyarakat Pasaman Barat yang sangat membutuhkan layanan kesehatan berupa rumah sakit. Gedung dan alkes yang sudah menghabiskan dana miliar rupiah itu, saat ini terbengkalai. Sementara ribuan masyarakat sangat membutuhkannya.
Sementara itu Bupati Pasaman Barat H.Yulianto, SH. MM mengaku pengoperasian RS itu terkendala izin kelayakan bangunan yang belum diperiksa tim ahli.
“Masih terkendala izin kelayakan bangunan dari tim ahli bangunan dan hal itu tengah diupayakan oleh pemerintah daerah untuk meminta bantuan dari provinsi,” ujarnya. (wh/yd)
Discussion about this post