Pesisir Selatan – Pasang air laut terus-terusan mengikis kawasan bibir pantai objek wisata Simpang Tigo Buayo Putieh di Taratak, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Peristiwa itu mengancam keindahan kawasan tersebut.
Diketahui, kawasan objek wisata penyanggah Simpang Tigo Buayo Putieh, adalah salah satu kawasan wisata baru di Kabupaten Pessel.
Sejak kawasan ini dibuka untuk wisatawan beberapa bulan lalu, objek wisata ini terus ramai di kunjungi wisatawan lokal maupun luar daerah.
Namun, dalam tingkat kunjungan yang cukup tinggi dan keindahan pantai yang sangat menarik dikunjungi ini, mulai terancam akibat abrasi air pasang yang terus-terusan mengikis bibir pantai.
Salah seorang warga setempat Dodianto (43) mengatakan, abrasi yang terjadi di kawasan itu telah berlangsung lama. Warga pun khawatir keindahan destinasi penyanggah itu akan datar menjadi air pasang.
Air pasang terus mengikis dataran secara perlahan. Luas aliran muara yang awalnya hanya beberapa meter saja, kini telah mencapai 42 meter hingga 50 meter.”ungkapnya pada reportaseinvestigasi.com, Jumat (17/7/2020).
Ia menjelaskan, air pasang biasanya naik dua kali sehari semalam. Setiap kali naik, air menggerus kawasan pohon-pohon kelapa yang biasa digunakan pengunjung untuk berteduh.
“Sampai saat ini, sudah ada tiga lajut yang hilang. Karena memang, tebingnya terus terkikis saat muara naik,” jelasnya.
Ia berharap, kondisi abrasi di kawasan itu segera dapat solusi dari pemerintah. Sebab, jika terus terjadi, wisata itu akan rusak kepindahannya dan membuat tidak dikunjungi wisatawan lagi.
“Jika abrasi terus mengikis, tentu areal pohon kelapa menyempit. Padahal, orang yang berkunjung selalu menjadi pohon kepala untuk berteduh,” terangnya.
Sebelumnya diketahui, Wali Nagari Teratak, Sakban mengatakan, persoalan tersebut sudah disampaikan pada pemerintah daerah. Saat beberapa kali musyawarah, persoalan itu terus diusulkan.
Selain pada pemerintah daerah, lanjutnya, usulan itu juga diajukan pada salah seorang anggota DPR RI asal Sumbar. Pemerintahan nagari mengakui abrasi di wilayahnya perlu segera disikapi, apalagi setelah kawasan Simpang Tigo Buayo Putiah kembali hidup.
“Mudah-mudahan dapat dipasang batu jeti, sehingga keindahan Simpang Tigo Buayo Putiah dapat dipertahankan,” harapnya. (Robi)
Discussion about this post