Pesisir Selatan – Pengamat Politik dari RC Institut, Rudi Chandra, menilai Calon Petahana (pengambil kebijakan) di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) Sumatra Barat, bakal ditinggal pemilihnya pada Pilkada 9 Desember 2020 mendatang.
Sebab, kata Rudi, selama lima tahun petahana memimpin Pesisir Selatan belum memberikan tingkat kepuasan kepada masyarakat dan belum menunjukan pendidikan politik yang baik. Selain itu, petahana juga belum menunjukan gagasan yang cemerlang.
“Pandangan saya begitu, karena saya melakukan analisa politik ditingkat bawah. Hal-hal seperti ini yang acap dimainkan oleh calon penantang untuk menumbangkan petahana nantinya,”sebut rudi kepada reportaseinvestigasi.com Selasa (14/7/2020).
Menurutnya, calon penantang petahana tentu memiliki analisa sendiri mengenai rekam jejak petahana selama memimpin. Dari sini, calon penantang akan membangun narasi inovasi yang bisa menarik simpatik pemilih.
Oleh karena itu, calon penantang petahana dituntut menawarkan gagasan baru yang berbeda dari apa yang dilakukan petahana.”ungkapnya rudi.
“Peluang ini bisa dimanfaatkan calon penantang, ya mungkin saja petahana akan tumbang pada pergolatan politik nantinya, “ujarnya lagi.
Petahana tak sekadar dimaknai sebagai kekuasaan, melainkan juga sebagai promotor pendidikan politik. Petahana juga bukan lantaran memiliki finansial yang lebih banyak, tapi visi dan misi yang lebih jelas, sarannya.
“Untuk menetralisir politik uang dan sebagai sarana pendidikan politik yang benar, maka KPU maupun kalangan stakeholders lain perlu memperbanyak pendidikan pemilih di kalangan milenial atau pemilih pemula agar memiliki pandangan politik yang baik,” tutupnya (Robi)
Discussion about this post