Pesisir Selatan – Terkait dengan pemilihan Bupati Pesisir Selatan tahun 2020, masyarakat sangat banyak memperbincangkan tentang pasangan Bacabup dan Bawacabup yang akan maju pada Pilkada bulan Desember 2020 mendatang.
Dari beberapa hasil diskusi lepas selama sepekan ini yang dirangkum (diskusi warung kopi), beberapa nama tokoh akan mengandeng tokoh tokoh yang sudah cukup terkenal. Baik dari tokoh politik, birokrasi dan tokoh masyarakat. Namun tak sedikutpun muncul nama dari tokoh pemuda.
Berdasarkan perbincangan yang dirangkum dari hasil diskusi tersebut, nama paling santer untuk berpasangan pada Pilkada yang akan digelar pada bulan Desember tahun 2020 mendatang, Wakil Bupati Pessel Rusma Yul Anwar berpasangan sama mantan Anggota DPRD Sumbar Syaiful Ardi. Kedua, yang paling sering disebutkan adalah pasangan Bupati Hendrajoni dengan Hamdanus.
Selain dua nama pasangan tersebut, ada lagi yang sangat deras isunya berkembang di masyarakat. Pasangan Buya Asli Saan dengan Yosi Afrianto. Dan masih banyak lagi yang disebut sebut bakal ikut bertarung pada Pilkada nanti, bahkan nama Irawan Gutama Mataram pun namanya masuk dalam bursa bacabup.
Ini adalah issue yang berkembang di masyarakat untuk bursa bacabup dan bawacabup. Hingga hari ini, belum satupun nama yang telah disebutkan mendeklarasikan dirinya untuk maju menjadi bacabup dan bawacabup, karena proses pendaftaran calon sendiri belum ada dari Komisi Pemilihan Umum. Diperkirakan proses pendaftaran untuk bacabup dan wacabup akan dimulai pada bulan September 2020.
Menurut penilaian Dodianto salah seorang tokoh pemuda asal Sutera, Rusma Yul Anwar dan Syaiful Ardi adalah dua sosok tokoh masyarakat Pessel yang bisa diperhitungkan untuk mendapatkan simpati masyarakat.
Peluang kedua tokoh ini untuk mendapatkan dukungan di wilayah Pessel cukup besar. Dodianto juga tidak menampik jika kandidat lainnya memiliki peluang sama. Tetapi secara pribadi menilai jika kedua tokoh ini masing-masing Rusma Yul Anwar dan Syaipul Ardi sangat berpeluang mendapatkan suara signifikan di sembilan kecamatan Pessel.
Karena itu, pelaksanaan pemilihan langsung Bupati dan Wakil Bupati Pesisir Selatan yang menurut agenda KPU RI, pemungutan dan penghitungan suaranya akan dilakukan pada 23 September 2020, diharapkan bisa membawa perubahan pada peningkatan kualitas demokrasi, serta lebih memberikan arah pelaksanaan otonomi yang mandiri tanpa harus mengandalkan kekuatan uang.
“Selain itu, Pilkada juga diharapkan dapat menghasilkan Bupati dan Wakil Bupati yang bisa diterima oleh semua pihak serta mampu melaksanakan sebuah kebijakan publik yang lebih berorientasi pada kepentingan masyarakat sehingga bisa terpilih kembali pada pemilihan berikutnya,” tambahnya. (Robi)
Discussion about this post