Padang Pariaman — Afrizal, SE pelaku ekonomi kerakyatan Sumatera Barat, juga bicara tentang pembangunan jalan tol. Menurut Afrizal, bicara soal pembangunan tentunya ada sisi positif dan negatifnya. Itu semua tergantung pada situasi dan kondisi ekonomi masyarakat dan mobilitas transportasi.
Demikian disampaikan Afrizal, dalam menjawab pertanyaan wartawan, dalam wawancara khusus di ruang kerjanya, Rabu (10/6/2020) di Padang.
Dikatakan, di Sumbar jalan reguler yang ada belum memadai mengingat tingginya volume kendaraan yang lewat. Sehingga tak jarang membuat transportasi kendaraan tersendat dan macet.
Diakuinya, keadaan seperti itu tidak terlalu berdampak pada turunnya mobilitas ekonomi pelaku usaha masyarakat menengah ke bawah yang ada di sepanjang jalan Sumbar-Riau. Karena hal tersebut terjadi sewaktu waktu, dan tidak berkepanjangan setiap hari.
Menurut Afrizal, kelancaran transportasi jalan tujuannya sudah pasti pada pertumbuhan perekonomian. Dan masalahnya sekarang ekonomi mana yang tumbuh. Di Sumbar ekonomi masyarakat terfokus pada pelaku usaha kecil menengah.
“Jadi yang diperlukan pada saat ini adalah memperlebar jalan yang sudah ada, dengan tujuan arus lalu lintas lancar yang berdampak pada meningkatnya siklus jual beli pelaku usaha yang ada dan munculnya pelaku usaha usaha baru,” ujarnya.
Lebih jauh disampaikan, anak muda ini mau tidak mau masyarakat di sepanjang jalan ruas Sumbar Riau, menerima pelebaran jalan. Pelebaran jalan tidak merugikan pihak yang terkena, tanah dan bangunannya.
Dijelaskan lagi, sosialisasinya harus tepat sasaran pada masyarakat yang terkena dampak. Kalau jalan tol hanya mempercepat distribusi barang, sampainya orang pada daerah tujuan. Baik tempat wisata dan tempat yang dikunjunginya.
Putra Padang Pariaman yang berkiprah di Sumbar ini, menuturkan, pelaku usaha yang ada di sepanjang jalan Padang-Payakumbuh dan pasar pasar rakyat perlahan lahan dengan sendirinya ada yang bertahan ada yang tutup.
Kalaupun ada Rest Area yang disediakan untuk pelaku usaha itu hanya bagi yang punya uang karena harus disewa. Yang namanya investasi sudah jelas ada untung bagi yang berinvestasi.
“Jadi pandangan saya lebih baik pelebaran jalan dulu yang dilakukan, disamping pembangunan tol Sumbar Riau tetap berjalan, mengingat kondisi pelaku usaha ekonomi masyarakat yang rata rata menengah ke bawah dan modalnya hanya cukup untuk membeli atau produksi barang dan dampaknya asap dapur sehari hari,” ucap laki-laki yang pekerja keras dan disiplin ini.
Ketua Koppas Padang Sago, Kabupaten Padang Pariaman ini mendukung pembangunan tol, “Karena jalan tol sudah berjalan pembangunannya. kita jalani saja dan semoga ada solusi dan keringanan bagi pelaku usaha yang pindah ke Rest Area dan bagi pelaku usaha baru menjadi pekerjaan rumah buat pemerintah Sumatera Barat. Kita harapkan semua pihak dapat memberikan dukungan kepada pihak pelaksana proyek,” tutur menantu orang Sungai Limau ini. (aa)
Discussion about this post