Agam—Secara rutin selama melakukan pengabdian mahasiswa yang dijadwalkan pada 15 Juni hingga 3 Juli 2020. Tim Pengabdian Mahasiswa Universitas Negeri Riau Pekanbaru melakukan check point atau pengukuran suhu tubuh calon pasien di Puskesmas Magek.
Program ini merupakan salah satu program kerja mahasiswa pengabdian, dimana selama pengabdian mereka bergabung dengan relawan Covid-19 di Kecamatan Kamang Magek.
Ketua Tim Pengabdian Mahasiswa Joni menjelaskan bahwa Check point dilakukan selama jam pelayanan Puskesmas, mulai pukul 08.00 pagi hingga pukul 11.00 siang.
“Setiap harinya, ada 3 atau 4 orang anggota tim yang bertugas melakukan check point. Sebagian di antaranya mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, sebagian lagi membantu mengarahkan pasien ISPA”, ulas Joni.
Ditambahkan Joni, tim pengabdian membantu mengukur suhu tubuh semua calon pasien, memastikan mereka menggunakan masker dan mencuci tangan terlebih dahulu, juga memberikan beberapa pertanyaan terkait screening Covid-19 untuk antisipasi.
Dilanjutkan Joni, calon pasien diberikan nomor antrian untuk dapat mendaftar.
Saat mendaftar, calon pasien dibagi atas 2 kategori, yaitu ISPA dan non ISPA. Calon pasien ISPA adalah mereka yang memiliki gejala demam, batuk, pilek, sesak napas atau riwayat perjalanan ke luar kota atau memiliki suhu tubuh lebih dari 38 ˚C.
Mereka akan diarahkan untuk berobat ke tempat berbeda, yaitu di samping Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Pasien ISPA tidak disarankan untuk masuk ke dalam Puskesmas guna mengantisipasi penyebaran Covid-19 kepada pasien lain, Jelas Joni.
Dalam hal pengambilan obat, mereka dibantu oleh tim pengabdian. Sehingga, mereka tidak perlu masuk ke dalam apotik Puskesmas. Sedangkan pasien non ISPA, diperbolehkan masuk untuk berobat seperti biasa. Namun tetap harus menerapkan protokol kesehatan.
Sedangkan pasien non ISPA dapat berobat dengan langsung mendaftar ke bagian administrasi. Namun, tetap harus mengikuti protokol kesehatan yang berlaku.
Camat Kamang Magek Rio Eka Putra, SIP, M.Si kepada media mengatakan sangat mengapresiasi dan menyambut baik program kerja yang dirancang mahasiswa pengabdian tersebut.
“saat ini, tentunya kita masih harus siaga akan penularan covid19, Dengan adanya mahasiswa UNRI yang tergabung tentu kita merasa sangat terbantu dengan program yang dilakukan mahasiswa pengabdian tersebut”,kata Rio.
Selanjutnya, setelah program ini, kami akan meminta mahasiswa pengabdian ini melakukan hal-hal yang dapat membantu masyarakat.
“Program ini, memang terbilang sangat berani, bagaimana tidak, meski dalam masa new normal tidak akan menutup kemungkinan akan ada nantinya penularan, namun dengan keberanian yang patut dapat acungan jempol, mahasiswa tersebut malah ikut bergabung dengan petugas covid19, semoga ini nantinya jadi motivasi bagi kita”, ucap Putra Tanjung Raya itu.
Aji
Discussion about this post